JAKARTA, KOMPAS.com — Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sigap merespons berita penetapan mantan direktur utamanya, Emirsyah Satar, sebagai tersangka kasus suap pembelian mesin pesawat dari Rolls Royce Inggris oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tanggapan dari manajemen disampaikan melalui rilis atau pernyataan tertulis kepada media, Kamis (19/1/2017).
Melalui keterangan tertulisnya, manajemen maskapai nasional pelat merah itu menegaskan, kasus yang menjerat Emirsyah tersebut bukan tindakan korporasi.
"Manajemen maskapai nasional Garuda Indonesia menyampaikan bahwa dugaan atas hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan korporasi, tetapi lebih pada tindakan perseorangan," kata Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar.
Meskipun manajemen langsung merespons berita penetapan Emirsyah Satar sebagai tersangka kasus suap, menurut analis dari PT Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu Purnomo, pernyataan tertulis itu masih belum cukup buat investor.
Lucky pun berharap dalam waktu dekat manajemen Garuda Indonesia menggelar paparan publik, dan menjelaskan mengapa kelalaian bisa terjadi.
"Harusnya manajemen Garuda Indonesia menjelaskan mengapa kelalaian itu bisa terjadi," kata Lucky kepada Kompas.com, Kamis.
Lucky menyayangkan jika manajemen hanya menyampaikan bahwa kasus tersebut tidak ada hubungannya dengan kegiatan korporasi.
Dia menyarankan agar manajemen Garuda Indonesia terbuka sebagaimana perusahaan terbuka, apabila ada kelalaian dalam tata kelola, misalnya aspek pengawasan kurang memadai.
"Atau terjadinya suap karena misalnya akibat proses tender yang tidak terlaksana dengan memadai, itu harus dijelaskan," katanya.
KPK menetapkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, sebagai tersangka suap pembelian mesin pesawat dari Rolls Royce Inggris. "Betul," kata Ketua KPK Agus Rahardjo, ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.