Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adaro Bangun Pembangkit di Tabalong Melalui Anak Usaha

Kompas.com - 24/01/2017, 14:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Tanjung Power Indonesia (TPI) telah mencapai kesepakatan pembiayaan (financial closing) untuk proyek pembangkit listrik batubara berkapasitas 2 x 100 megawatt (MW) di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Tanjung Power merupakan konsorsium PT Adaro Power (AP) dan PT East-West Power Indonesia (EWPI). Adaro Power menguasai 65 persen saham TPI, sementara East-West Power menguasai 35 persen sisanya.

Adaro Power merupakan anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan kepemilikan 100 persen. 

Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan, total investasi untuk proyek ini mencapai 545 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,25 triliun.

Sebanyak 25 persen dibiayai dari kas perusahaan, sedangkan 75 persen dibiayai melaui skema project financing.

Wakil Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro menjelaskan, untuk proyek pembangkit listrik ini, TPI telah mendapatkan komitmen pembiayaan sekitar 422 juta dollar AS atau sekitar Rp 5,6 triliun (kurs 13.300). 

Komitmen pembiayaan tersebut termasuk untuk fasilitas kontinjensi (stand by) apabila terjadi pembengkakan biaya sebesar 13 juta dollar AS sekitar Rp 172,9 miliar.

Komitmen pembiayaan yang berupa pinjaman ini didapatkan dari enam bank komersial, yaitu Korea Development Bank (KDB), dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.

Lalu, DBS Bank Ltd, Mizuho Bank Ltd, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan Hong Kong Shanghai Banking Corporation Ltd.

Lebih lanjut, skema pembiayaan pada proyek ini dilakukan dengan cara project finance. Dengan cara tersebut, pihak Korean Trade Insurance Corporation (KSURE) memberikan jaminan komprehensif sebesar kurang lebih 400 juta dollar AS, atau sebesar Rp 5,32 triliun.

Dharma mengatakan, proyek ini akan menjual listrik ke PT PLN (Persero) dengan perjanjian pembelian atau power purchase agreement (PPA) yang berlaku selama 25 tahun dari dan setelah beroperasi, atau commercial operation date (COD).

Perjanjian PPA sudah ditandangani pada 15 Oktober 2014, sedangkan tahap konstruksi sudah dimulai sejak Juni 2016.

“Pembangkit ini kami targetkan akan COD pada paruh pertama 2019,” kata Dharma di Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Adaro Energy, yang secara tidak langsung memiliki proyek ini melalui porsi saham Adaro Power, juga memberikan jaminan kewajiban kontinjensi sekitar 88 juta dollar AS, atau setara Rp 1,17 triliun.

Dharma menuturkan, karena proyek ini termasuk dalam program 35.000 MW, maka pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberikan jaminan berupa Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU).

Surat jaminan ini menjamin kemampuan PLN untuk melakukan pembayaran kepada TPI sesuai ketentuan yang disepakati dalam PPA.

“Proyek ini adalah bagian dari Frast Track Program Project tahap 2 (FTP-2), dengan skema build, own, operate, transfer (BOOT),” imbuh Dharma.

Dia menambahkan, untuk proyek ini kontraktor Engineering, Procurement, & Construction (EPC) adalah Hyundai Engineering Co Ltd (HEC).

Sedangkan teknonolgi yang digunakan adalah circulating fluidized bed (CFB). Namun, kegiatan operasional dan pemelihataan pembangkit akan dilakukan oleh TPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com