Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Jagung Modern di Lamongan Resmi Diperluas

Kompas.com - 28/01/2017, 15:20 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Setelah berhasil meningkatkan produktivitas jagung dari yang awalnya 5,8 ton per hektar menjadi 10 ton per hektar di lahan seluas 100 hektar, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan secara resmi memperluas kawasan jagung modern.

Kawasan jagung modern yang sebelumnya hanya seluas 100 hektar di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, mulai hari ini (28/1/2017) secara resmi ditambah. Dengan luasan lahan menjadi 10.000 hektar, yang tersebar di 12 kecamatan yang ada di Lamongan.

“Sebelumnya kami sudah membuktikan, dengan mengikuti road map pertanian jagung modern, rata-rata produktivitas bisa naik menjadi 10,6 ton per hektar dari yang semula hanya 5,8 ton per hektar. Dan hari ini, secara resmi kami mulai terapkan di lahan yang lebih luas,” ucap Bupati Lamongan Fadeli, Sabtu (28/1/2017).

Perluasan lahan tersebut ditandai Bupati Lamongan dengan menabur benih jagung di lahan percontohan yang sama secara simbolis, di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Lamongan.

Dalam kesempatan ini, ia pun mewanti-wanti agar jajaran di bawahnya turut bekerja keras dalam menyukseskan perluasan kawasan jagung modern.

“Jangan sampai yang ngotot hanya bupatinya saja. Tapi penyuluh, UPT Tanaman Pangan Holtikulturan dan Perkebunan maupun camat tidak ikut ngotot. Saya berharap, semua dapat bekerja sama dengan baik, untuk menyukseskan program ini,” sambungnya.

Selama 2016, produktivitas jagung Lamongan secara keseluruhan tercatat sudah mengalami peningkatan menjadi 6,05 ton per hektar, dari sebelumnya yang hanya 5,8 ton per hektar.

Sementara dari sisi produksi, tahun ini dari pembukaan 10.000 hektar kawasan jagung modern di beberapa kecamatan tersebut, diharapkan akan ada peningkatan sebesar 50 ton.

“Setelah ini, saya minta camat-camat yang lain segera mencanangkan kawasan jagung modern di wilayahnya masing-masing. Jangan lelah melakukan sosialisasi, karena belum semua petani kita paham bahwa perlakuan pertanian modern yang kita lakukan di Banyubang bisa sukses. Ini juga demi mensejahterakan para petani yang ada di Lamongan,” ucap dia.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikulturan dan Perkebunan Lamongan Aris Setiadi menambahkan, produksi jagung Lamongan di tahun 2016 di lahan seluas 62.737 hektar telah mencapai 372.162 ton, dengan produktivitas rata-rata 6,05 ton perhektar.

“Hal ini membuktikan, terjadi peningkatan dibanding produksi tahun sebelumnya, yang hanya tercatat sebesar 323.549 ton dengan produktivitas rata-rata hanya mencapai 5,8 ton per hektar,” tutur Aris.

(Baca: Produksi Jagung di Kawasan Pertanian Modern Lamongan Capai 10 Ton Per Ha)

Sementara pada musim tanam tahun ini, Dinas Tanaman Pangan Holtikulturan dan Perkebunan Lamongan menargetkan, sasaran luas tanam jagung 65.250 hektar. Seluas 10.000 hektar di antaranya, dijadikan kawasan jagung modern yang tersebar di 12 kecamatan.

Selain Kecamatan Solokuro, beberapa kecamatan lain yang dijadikan kawasan jagung modern di Lamongan di antaranya, di Kecamatan Paciran, Brondong, Laren, Kedungpring, Sugio, Modo, Mantup, Sambeng, Ngimbang, Sukorame, dan Bluluk.

Dan terkait penyediaan benih untuk perluasan kawasan jagung modern tersebut, Pemkab Lamongan juga sudah mendapatkan garansi dari Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai kebutuhan benih hibrida yang dibutuhkan oleh para petani di Lamongan.

Kompas TV Jokowi Tegaskan Kembali Kemandirian Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com