Menurut Menhub, faktor lain yang menyebabkan enggannya PO beroperasi di Terminal Pulogebang karena masih memiliki pasar yang potensial di terminal lama.
"Mereka meyakini masih punya captive market di sana, jadi tidak pindah pun masih bisa dapat penumpang," katanya.
Dengan itu, Menhub menginstruksikan, agar disediakan bus pengumpan atau feeder yang dioperasikan pada lokasi-lokasi yang menjadi pusat konsentrasi masyarakat menuju Terminal Pulogebang.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Sinaga mengungkapkan, pihaknya telah melakukan survei untuk melihat lokasi mana saja yang akan ditempatkan bus-bus pengumpan ke Terminal Pulogebang.
Dari hasil survei, feeder akan ditempatkan di Stasiun Cakung, yang membutuhkan waktu sekitar lima menit ke Pulogebang.
Diharapkan dengan kehadiran feeder, pengoperasian Terminal Pulogebang dapat berjalan maksimal.
Hal tersebut dilakukan pemerintah agar keberadaan Terminal Pulogebang tidak sia-sia karena telah menelan biaya pembangunan sebesar Rp 450 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.