JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yakni PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), optimistis dapat merealisasikan kontrak hingga Rp 3 triliun pada kuartal I 2017.
Target realisasi tersebut hampir seperempat dari target perolehan kontrak tahun ini.
Direktur Utama WSBP Jarot Subana mengatakan, pada tahun ini perusahaan membidik perolehan kontrak sebesar Rp 12,3 triliun.
WSBP sendiri masih memiliki kontrak tahun lalu yang dialihkan ke tahun ini sebesar Rp 10,3 triliun.
"Realisasi Januari kami targetkan Rp 1,4 triliun, Februari Rp 800 miliar. Sampai kuartal I diharapkan Rp 3 triliun. Setidaknya itu bisa dicapai," kata Jarot di Jakarta, Selasa (31/1/2017).
WSBP menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk belanja modal tahun ini. Sementara itu, pendanaan dari perbankan (pinjaman termin pertama) diharapkan bisa cair paling tidak Rp 3 triliun.
"Kami masih punya perolehan dari IPO (Initial Public Offering) sebesar Rp 3,7 triliun," kata dia.
Direktur Independen WSBP MC Budi Setyono menambahkan, kapasitas perusahaan yang mencapai Rp 3,7 triliun itu cukup untuk mendapatkan dukungan pinjaman dari perbankan.
Saat ini beberapa mitra bank yang mendukung pendanaan WSBP antar lain BNI, BRI, BJB, Bank Muamalat, serta CIMB.
"Kami harapkan pinjaman bisa turun di semester pertama," kata Budi. Dengan kontrak baru senilai Rp 12,3 triliun, pada tahun ini WSBP menargetkan penjualan hingga Rp 7,7 triliun.
(Baca: Waskita Beton Rombak Jajaran Direksi)