Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub: 90 Persen Jembatan Timbang Akan Dikelola Pemerintah Pusat

Kompas.com - 31/01/2017, 19:40 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan sebanyak 90 persen dari 141 jumlah keseluruhan jembatan timbang di Indonesia akan diserahkan pengelolaanya ke pemerintah pusat.

Rencananya penyerahan pengelolaan jembatan timbang tersebut akan dilakukan pada 3 Februari 2017.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto mengatakan, proses pelimpahan kewenangan personel, pendanaan, sarana dan prasarana serta dokumen (P3D) 127 jembatan timbang tersebut akan diserahkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

"Penyerahan jembatan timbang ini sekaligus peresmian Terminal Ponorogo," ujar Pudji saat ditemui di Hotel Merlyn Park Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Pudji menuturkan, sebanyak 15 jembatan timbang sisanya atau 10 persen banyak yang beralih fungsi.

Salah satuya, telah beralih fungsi sebagai gudang barang dari truk itu sendiri. Akan tetapi, pengelolaannya tetap dikendalikan oleh pemerintah pusat.

"Lainnya menyebar ada alih fungsi jadi gudang," katanya.

Selain itu, terang Pudji, pihaknya akan menerapkan standar operasional dan prosedur (SOP) baru dalam pengoperasian jembatan timbang.

Salah satunya, Kemenhub akan memindahkan barang ke gudang penyimpanan, jika muatan truk melebihi yang dianjurkan.

"Tetap tilang tetapi, kalau lebih (barang) diturunkan di gudang. Nanti kita akan ada kerja sama dengan pemda untuk gudang. itu Pemda yang akan mengelola nanti kita hitung (biaya sewa gudang)," tandasnya.

Sekadar informasi, penyerahan pengelolaan jembatan timbang ke pemerintah pusat terkait dengan adanya pungutan liar yang dilakukan oknum pegawai daerah kepada sejumlah sopir truk.

Selama ini, pengelolaan jembatan timbang dikelola oleh pemerintah daerah yang mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Kompas TV Inilah Solusi untuk Berantas Pungutan Liar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com