Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar: Aneh, Wisata Bahari Indonesia Kalah dari Malaysia

Kompas.com - 07/02/2017, 16:48 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, pariwisata bahari Indonesia masih kalah jauh dari Malaysia.

Dari sisi pendapatan, misalnya, pariwisata bahari Malaysia menyumbangkan devisa sebesar Rp 106,6 triliun atau 8 miliar dollar AS pada 2016. Perolehan itu 40 persen dari total pendapatan devisa sebesar Rp 266,5 triliun atau 20 miliar dollar AS.

Sementara itu, sumbangan devisa wisata bahari Indonesia Rp 13,3 triliun atau 1 miliar dollar AS. Perolehan tersebut hanya 1 persen dari total pendapatan devisa saat ini sebesar Rp 133,2 triliun atau 10 miliar dollar AS.

"Saya kesal Indonesia kalah dari Malaysia karena ini aneh. Sebab, kita tahu Indonesia mempunyai garis pantai terpanjang kedua di dunia," ujar Arief saat ditemui di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Menurut dia, salah satu yang menghambat perkembangan wisata bahari Indonesia adalah regulasi. Meski demikian, pihaknya terus berusaha menarik wisatawan untuk mengunjungi area wisata bahari.

Salah satunya dengan meniadakan perizinan masuk kapal yatch atau Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT). Hal ini dilakukan untuk menarik kapal yatch masuk ke Indonesia.

"Alhasil, kapal yatch yang masuk ke Indonesia naik 2 kali lipat dari 750 yatch di tahun 2015 menjadi 1.500 yatch pada 2016," ujarnya.

Selain itu, dirinya pun menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengembangkan wisata bahari di Indonesia. Salah satunya dengan menambah kurikulum pelajaran mengenai wisata bahari, khususnya pemandu wisata (tourist guide), di Sekolah Perikanan yang dikelola KKP.

"Kalau kedua kementerian sinergi, maka saya bisa pastikan wisata bahari negara ini tidak bisa dikalahkan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com