“Sedang disiapkan kebijakan penyederhanaan pengurusan perizinan lewat revisi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara,” ujarnya.
Dalam waktu, kata dia, revisi peraturan diharapkan sudah selesai. Agar semakin mudah, pihak pemerintah provinsi (Pemprov) juga sudah menyiapkan dokumen-dokumen perencanaan termasuk melakukan survei awal di beberapa lokasi.
Namun, Irianto meyakini, tanpa adanya dukungan pola kerja birokrat yang berorientasi kerja, investor enggan menanamkan modalnya. Karena itu, dia berupaya melakukan perubahan kinerja birokrasi di tingkat Pemprov dan Pemerintah Kabupaten atau Kota.
“Kami beserta Bupati atau Wali Kota harus menyeleraskan pemahaman bagaimana investasi benar-benar menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Masyarakat akan diuntungkan karena kesempatan kerja sangat terbuka lebar,” ucap Irianto.
Bila hal itu tercapai, daerah akan sejahtera dan infrastruktur terbangun memadai, Untuk mewujudkannya, kini Anggaran Pembangunan Daerah (APBD) juga sudah dipakai untuk memperbaiki akses jalan menuju lokasi sungai yang berada di kawasan hutan.
“Upaya ini dilakukan untuk memudahkan calon investor yang ingin meninjau lokasi,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Irianto juga menjelaskan sejumlah rencana strategis menyangkut pengembangan sarana dan infrastruktur. Rencana besarnya, Bandara Juwata Tarakan sebagai pintu gerbang Kaltara. Selanjutnya ada pula pembukaan pelabuhan laut internasional, dan pembangunan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Bulungan dengan Kota Tarakan.
Rencana lainnya, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kota Baru Mandiri (KBM), pembuatan peta potensi SDA dan pariwisata, serta pendirian Taman Nasional Kayan Mentaran (TNKM).
Irianto mengharapkan rencana-rencana tersebut dapat menarik banyak investor, baik lokal maupun internasional, khususnya untuk industri padat energi.
"Untuk itu, kegiatan promosi pun akan terus dilakukan selama beberapa tahun ke depan,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.