Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Alami Defisit Perdagangan Pertama Sejak 2014

Kompas.com - 09/03/2017, 10:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - China melaporkan defisit perdagangan bulanan pertama dalam tiga tahun. Hal ini disebabkan meningkatnya impor dan perlambatan selama tahun baru Imlek yang memukul kinerja perdagangan.

Mengutip BBC, Kamis (9/2/2017), harga komoditas yang lebih tinggi dan permintaan domestik menjadi sumber pendorong melonjaknya impor pada bulan Februari 2017 hingga mencapai 38,1 persen dibandinfkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, ekspor turun 1,38 persen dan menyebabkan defisit perdagangan mencapai 9,2 miliar dollar AS.

Impor bulanan tinggi di China hingga melampaui ekspor terakhir kali terjadi pada Februari 2014 silam.

Analis yang dipoling oleh Reuters memproyeksikan China akan mengalami surplus perdagangan sebesar 25,8 miliar dollar AS.

Data ekonomi China dari bulan Januari dan Februari biasanya bisa terdistorsi oleh adanya periode liburan panjang. Kegiatan bisnis menjadi melemah dan kadang memangkas operasional atau tutup.

Sebagian besar analis setuju bahwa data ekonomi terakhir tersebut hanya bersifat musiman dan temporer. Surplus perdagangan akan kembali terjadi begitu dampak liburan sudah mereda.

"Data perdagangan terakhir mengindikasikan bahwa, terlepas dari distorsi musiman, baik ekspor maupun impor menguat pada awal tahun 2017," ujar Julian Evans-Pritchard dari Capital Economics.

Meskipun demikian, imbuh Evans-Pritchard, pihaknya masih mempertanyakan laju impor yang saat ini terjadi di China. Hanya masalah waktu sebelum terjadinya perlambatan permintaan domestik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com