Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Catatan Menhub Jika Gudang Garam Ingin Bangun Bandara di Kediri

Kompas.com - 18/03/2017, 08:39 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

SAMBAS, KOMPAS.com - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berencana membangun bandara di Kediri Jawa Timur. Rencana pembangunan bandara oleh perusahaan rokok tersebut pun ramai menuai tanggapan, salah satunya dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Menhub Budi Karya mengatakan, pada dasarnya pemerintah memperbolehkan jika pihak swasta ingin membuat bandara, apalagi tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi daerah sekitar.

"Boleh-boleh saja, silahkan saja kalau memang ada uangnya," kata Budi Karya usai mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan pos lintas batas di Aruk, kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (17/3/2017).

Namun, perlu beberapa catatan yang musti diperhatikan oleh pihak Gudang Garam sebelum merealisasikan pembangunan bandara tersebut. Pertama, adalah memperhitungkan jarak ideal bandara antardaerah.

"Jarak dengan bandara tidak boleh terlalu dekat, idealnya setiap 200 kilometer," ucap mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini.

Kedua, memperhitungkan sisi manajemen udara dengan memperhitungkan kebiasaan arah mata angin. Hal ini penting, agar pesawat-pesawat yang akan terbang maupun mendarat akan sangat dipengaruhi oleh arah mata angin.

"Perhitungan arah mata angin harus tepat, agar tidak membahayakan penerbangan," tambah Menhub Budi Karya.

Ketiga, memperhitungkan jika adanya obstacle atau penghalang seperti gunung, gedung maupun pepohonan yang ada di sekitar bandara.

"Dilihat, apakah ada obstacle gunung atau bangunan di sekitar bandara, harus ada perhitungan khusus," terangnya.

Selain itu, agar pengelolaannya optimal, Menhub Budi Karya mengharapkan agar pengelolaan bandara tersebut nantinya dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai perusahaan negara di sektor jasa pelayanan penerbangan yang mengelola wilayah tersebut.

"Diharapkan, kalau memang nanti terbangun, bisa dikelola oleh Angkasa Pura I yang membawahi wilayah tersebut," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo memastikan PT Gudang Garam berencana membangun Bandara di Kabupaten Kediri.

Nantinya Bandara tersebut akan digunakan untuk penerbangan komersial. "Bandaranya nanti digunakan untuk umum, namun sebagian untuk privasi perusahaan," kata Soekarwo.

(Baca: Kemenhub Masih Evaluasi Rencana Gudang Garam Bangun Bandara di Kediri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com