Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos di Kalangan Wanita Seputar Investasi

Kompas.com - 18/03/2017, 13:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comInvestasi merupakan suatu strategi keuangan yang sangat menguntungkan dan bertujuan untuk melipatgandakan uang Anda. Investasi sejalan dengan peribahasa “biarkan uang yang bekerja untuk Anda”.

Akan tetapi, banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat tentang berinvestasi, terutama wanita berkeluarga. Banyak yang berpikir bahwa investasi itu mahal, merepotkan dan juga membutuhkan modal yang besar.

Mitos-mitos dan pemahaman akan investasi yang kurang tepat inilah yang berkemungkinan besar membuat sebagian orang hingga kini belum mempunyai investasi atau takut untuk mulai berinvestasi.

Riset membuktikan bahwa dari sepuluh wanita yang diwawancarai, hanya dua orang yang memiliki investasi. Angka ini sangat mencengangkan dan banyak dari mereka yang beralasan untuk tidak memulai investasi karena mitos sebagai berikut:

1. Investasi itu menyusahkan, karena banyak angka yang susah dimengerti

Salah satu dari sepuluh wanita yang diwawancarai, Christine Fransisca (26), merasa bahwa berinvestasi adalah sesuatu hal yang merepotkan. Untuk dapat berinvestasi di bagian seperti reksa dana atau pasar saham, diperlukan pemahaman yang tidak sedikit, bahkan terkadang ada singkatan atau istilah yang belum tentu mereka mengerti.

Terutama saat bermain saham dan melihat semua angka dan grafik yang terdapat di dalamnya. Orang yang tidak mengenal saham akan pusing sehingga keinginan berinvestasi pun hilang.

Mungkin alasan ibu Christine itu benar, bagi yang tidak mengetahui dasar akan investasi saham, mereka kan bingung membaca angka-angka dan mengetahui informasi di balik angka tersebut. Tetapi sebenarnya kunci untuk mengerti sesuatu hal yang baru adalah dengan mengenal dengan lebih baik.

Maka dianjurkan, kita menyisihkan waktu setengah jam per hari untuk membaca dan mempelajari mengenai investasi sehingga Anda tidak melewatkan kesempatan berinvestasi saham.

2. Investasi hanya untuk wanita yang sudah berkeluarga

Bhakti Kusuma (27) merasa bahwa belum saatnya untuk dirinya untuk mulai berinvestasi karena belum dianggap perlu. Menurutnya, berinvestasi adalah suatu hal yang serius dan lebih baik dilakukan bersama suami saat berkeluarga nantinya. Menurut dirinya, wanita single atau berpacaran biasanya belum berpikir untuk mengembangkan ekonomi dirinya dengan berinvestasi.

Faktanya, Anda membutuhkan dana yang besar untuk memulai sebuah keluarga sehingga membutuhkan dana yang lebih besar untuk membangun portfolio investasi setelah menikah.

Semakin dini Anda memulai investasi, semakin banyak pula pengalaman investasi yang mungkin didapatkan, selain itu, akumulasi return akibat kenaikan harga atau keuntungan pun akan lebih besar sehingga tidak ada kata terlalu cepat untuk berinvestasi.

3. Investasi itu mahal dan butuh dana besar

Ibu suhelda (25) merasa dengan gajinya sebesar Rp5 juta, tidak cukup untuk memiliki investasi. Dengan gaji yang didapatnya sebulan, dirinya merasa hanya cukup untuk membiayai hidupnya dengan sedikit biaya untuk berbelanja dan hura-hura bersama temannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com