Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Wall Street Ditutup "Mixed" Tunggu Kebijakan Trump di Sektor Kesehatan

Kompas.com - 23/03/2017, 08:00 WIB
Penulis Aprillia Ika
|
EditorAprillia Ika

KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup bervariasi di Rabu, atau Kamis waktu Indonesia seiring fokus investor pada kebijakan Presiden AS Donald Trump pada UU kesehatan.

Pada perdagangan hari sebelumnya Wall Street ditutup di level terendah semenjak Pilpres AS 8 November 2016 gara-gara investor meragukan kebijakan Trump di bidang kesehatan, yang diestimasi berdampak pada molornya rencana pemangkasan pajak.

Padahal, janji untuk pemangkasan pajak merupakan pendorong utama kenaikan bursa saham AS sejak November 2016.

Sejumlah saham terpantau turun di sepanjang sesi namun di akhir sesi menguat. Saham Apple naik 1,7 persen dan menjadi pendorong utama di tiga indeks acuan di AS.

Pada perdagangan saham Rabu, indeks Dow Jones turun 0,03 persen di level 20.661,3. Indeks S&P 500 naik 0,19 persen ke level 2.348,45. Sementara indeks Nasdaq Composite naik ,48 persen ke level 5.821,64.

"Investor dengan kas banyak menjadikan perdagangan saham hari ini sebagai peluang beli setelah indeks di perdagangan sebelumnya turun, " kata Alan Lancz, president of investment advisory firm Alan B. Lancz & Associates di Toledo, Ohio.

Sebelumnya, Trump dan partai Republik sepertinya kehilangan dukungan untuk aturan kesehatan kontroversial yang mereka ajukan. pemilihan suara mengenai UU baru ini akan diadakan Kamis waktu setempat atau Jumat waktu Indonesia. Jika kalah, akan emmbuat investor meragukan pemerintahan Trump di bidang pengembangan bisnis.

"Jika itu terjadi, akan ada volatilitas pasar," kata David Schiegoleit, managing director di U.S. Bank Private Client Reserve di Los Angeles.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+