Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Mengapa Anak Muda Gagal Menjadi Pebisnis Profesional

Kompas.com - 02/04/2017, 19:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Wirausaha Untuk Semua Orang“ atau mungkin Anda berpikir bahwa saat ini ada banyak pengusaha muda yang ternyata berhasil menjalankan bisnisnya.

Mereka tidak harus bekerja selama 8 jam untuk bisa memiliki penghasilan, oleh karena itulah banyak juga anak-anak muda yang tertarik dengan hal ini dan mulai mendirikan usahanya sendiri. Sebenarnya, itu semua tergantung pada pribadi orang itu sendiri.

Seseorang yang ternyata giat bekerja sebaiknya tidak juga memaksakan diri untuk menjadi seorang pengusaha. Jika dipaksakan, takutnya usaha yang dijalankan malah akan mengalami kegagalan.

Terbukti, banyak juga anak muda yang pernah mencoba mendirikan usaha sendiri, namun akhirnya mereka mengalami kegagalan dan kerugian.

Jika Anda tidak pernah menyerah, maka lanjutkan perjuangan itu. Namun, jika merasa ingin menjadi pekerja saja karena pernah gagal menjalankan usaha, ketahui dulu apa sebabnya.

Berikut ini adalah penyebab anak muda mengalami kegagalan menjadi seorang pebisnis yang professional :

1. Menganggap Wirausaha Profesi untuk Semua Orang

Bisa dibayangkan jika semua orang di dunia ini menjadi seorang pengusaha, lalu siapa yang akan menjadi pelanggan mereka? Ini berarti, tidak semua orang bisa menjadi pengusaha, karena ada beberapa sifat dan tindakan yang harus dilakukan seseorang bila ingin menjadi pengusaha yang baik dan selalu berhasil dalam menjalankan usahanya.

Jika tidak memiliki sifat untuk menjadi seorang pengusaha, sebaiknya tidak harus berprofesi sebagai pengusaha. Namun, jika mau belajar dan bersabar untuk berwirausaha, tidak menutup kemungkinan Anda bisa menjadi pengusaha yang sukses di masa depan nanti.

2. Mendahulukan Kepentinganya Sendiri

Mungkin Anda pernah menjalankan sebuah usaha, namun mengalami kegagalan. Cobalah melakukan introspeksi pada diri sendiri, apakah kita selalu terkesan egois dalam menjalankan usaha tersebut. Menjalankan sebuah usaha, seharusnya memang selalu berhubungan dengan orang lain.

Networking dalam dunia usaha sangat penting demi kemajuan usaha itu sendiri. Kita harus selalu bekerja sama dengan orang lain, tidak boleh mementingankan diri sendiri. Mungkin sebab itulah Anda mengalami kegagalan dalam usaha sebelumnya.

3. Tidak Mau Belajar dan Menyesuaikan

Seorang pengusaha itu, sekalipun ia sudah sukses dan memiliki omset puluhan juta, bahkan bermiliar rupiah, ia tetap harus terus belajar, setidaknya untuk mempertahankan perusahaan atau usahanya dari peran pesaing. Saat gagal, tentu kita harus mau belajar lagi, agar kedepanya usaha tersebut tidak lagi mengalami kegagalan.

Selain itu, kita juga harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan dan perubahan pasar yang ada. jangan memaksakan usaha kita terus berlanjut, jika pasar menginginkan hal yang lain. Ini tidak akan berhasil dan malah berujung pada kerugian serta ditutupnya usaha yang sudah berdiri.

Miliki Karakter Wirausaha Yang Kuat

Jika memang tetap ingin menjalankan usaha, miliki karakter seorang wirausaha yang begitu kuat. Tanamkan dalam hati bahwa Anda ingin terus belajar, ingin terus semangat dan juga selalu menciptakan hal baru secara kreatif.

Jika karakter semacam ini sudah dimiliki, keinginan untuk menjadi seorang pengusaha tidak akan diragukan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com