Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Klasik Hambat Proyek Strategis Nasional

Kompas.com - 04/04/2017, 13:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengungkapkan pelaksanaan pembangun infrastuktur yang masuk proyek strategis nasional belum berjalan baik.

Banyak faktor yang membuat sejumlah proyek tersendat. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, salah satu masalah besar yang menghambat proyek pembangunan infrakstruktur adalah pembebasan lahan.

"Sebesar 44 persen masalah yang dilaporkan dalam proyek strategis nasional adalah isu pembebasan lahan," ujarnya dalam acara Peluncuran Skema Pembiayaan Pembebasan Lahan di Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Masalah pembebasan lahan itu membuat realisasi pengadaan tanah dalam proyek strategis nasional tidak sesuai jadwal. Salah satu masalah itu yakni alotnya negosiasi pembebasan lahan.

Sementara itu, mekanisme pengadaan tanah di kementerian diberikan setiap tahun dan harus diserap pada tahun yang sama. Akibatnya kerap terjadi ketidakcocokan antara rencana anggaran dan realisasi pengadaan tanah.

Masalah pembebasan lahan menjadi masalah yang kerap dilaporkan dalam proyek strategis nasional. Di bawahnya ada masalah perencanaan sebesar 25 persen, keterbatasan dana 27 persen, dan perizinan 12 persen.

Untuk mengatasi masalah itu, Kementerian Keuangan dalam hak ini BLU Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dan sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) meluncurkan skema baru pengadaan tanah.

Ada dua skema yakni langsung dan tidak lansung. Skema langsung berarti LMAN sebagai penyedia dana pengadaan lahan akan menyalurkan dana kepada badan usaha proyek.

Kedua, skema tidak lansung yakni skema pengadaan lahan menggunakan dana talangan yang dibayarkan kepada badan usaha yang menalangi biaya pengadaan tanah lebih dulu.

(Baca: Sri Mulyani: Tiap Rupiah dari Pajak Harus Kembali ke Rakyat bukan ke Birokrat)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com