JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberikan tantangan kepada Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang baru yakni Pahala N Mansury untuk memperbaiki kinerja perseroan dalam kurun waktu 12 bulan.
"Kami beri waktu dalam 12 bulan ini. Garuda Indonesia saat ini memerlukan restrukturisasi secara menyeluruh, dari segi operasional dan keuangan," kata Menteri Rini di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/4/2017).
(Baca: Ini Kompetensi Para Direksi Garuda Indonesia yang Baru)
Menteri Rini menilai, Pahala N Mansury akan mampu menjalankan tantangan yang diberikannya tersebut, mengingat latar belakang Pahala adalah Direktur Keuangan dan Treasury di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
"Kami melihat setelah interview banyak pihak, Pak Pahala yang paling tepat untuk itu," ucap Menteri Rini.
Menteri Rini berharap, diangkatnya Pahala N Mansury akan mampu membawa BUMN jasa penerbangan tersebut lebih kompetitif lagi.
Terlebih, saat ini perseroan tengah memerlukan restrukturisasi secara menyeluruh baik dari segi operasional maupun keuangan.
(Baca: Ini Alasan Pahala N Mansury Ditunjuk Jadi Dirut Garuda Indonesia)
Kinerja Garuda Indonesia
Sepanjang 2016 pendapatan Garida Indonesia meningkat 3,86 miliar dollar AS, namun beban usaha perseroan naik dari 3,73 miliar dollar AS di 2015 menjadi 3,79 miliar dollar AS di 2016.
Gara-gara lonjakan beban tersebut, perolehan laba usaha perseroan tergerus. Hal itu membuat perolehan laba bersih di sepanjang 2016 turut merosot.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.