Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Putih dan Cabai Dikendalikan, Ini Upaya Pemerintah

Kompas.com - 09/05/2017, 10:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang bulan puasa dan Idul Fitri, harga sejumlah komoditas kembali merangkak naik, seperti bawang putih.

Pemerintah berupaya untuk menurunkan harga komoditas bawang putih ini menjelang bulan puasa dan Idul Fitri. Salah satu upayanya yakni dengan menggelar pertemuan antara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan importir bawang putih pada Senin (8/5/2017).

Dalam pertemuan tersebut dicapai beberapa kesepakatan antara pemerintah dengan importir bawang

Pertama, para importir diminta kesediaannya untuk menurunkan harga dalam waktu seminggu. Bagi importir yang mau membantu Pemerintah menurunkan harga dijanjikan kemudahan perizinan.

Kedua, khusus bawang putih jenis Kating kualitas premium dijual dengan harga Rp 42.000 per kilogram, khususnya untuk mengisi pasar modern.

Ketiga, para importir bersedia menanam bawang putih di dalam negeri dengan ketentuan mulai berlaku 1 tahun sejak ditandatanganinya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) terkait.

Setelah dilakukan pendataan, sebanyak 9.070 ton bawang putih siap dijual dengan harga Rp 23.000 sampai Rp 35.000 per kilogram menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2017.

Bawang putih tersebut berasal dari beberapa perusahaan yang telah didata oleh Kementerian Perdagangan.

(Baca: Mendag Minta Harga Bawang Putih Maksimal Rp 38.000 per Kg)

Pengendalian Harga Cabai

Terkait upaya pengendalian harga cabai, Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono memastikan bahwa ketersediaan aneka cabai yang akan dibutuhkan secara nasional, khususnya menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1438 H nanti sangat aman dan terkendali.

"Kunjungan ke sentra - sentra produksi cabai di seluruh Indonesia secara intensif dilakukan guna memantau secara langsung ketersediaan dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga", kata Spudnik Sujono melalui siaran pers, Senin (8/5/2017).

Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan timnya ke lapangan, Spudnik merinci bahwa produksi cabai rawit merah per Mei mencapai ada 87.232 ton di seluruh Indonesia.

Sementara kebutuhan nasional 73.689 ton. Untuk produksi bulan Juni adalah sekitar 88.923 ton dengan kebutuhan secara nasional 75.050 ton, serta estimasi produksi bulan Juli ada 83.464 ton dengan kebutuhan nasional 69.689 ton.

"Jadi aman, begitu juga untuk jenis cabai yang lain", tegas Spudnik.

Untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga cabai rawit merah dan bawang merah, Kementerian Pertanuan melakukan Kordinasi dengan Perum Bulog.

Koordinasi ini untuk melakukan penyerapan dan pembelian, baik cabai rawit merah maupun bawang merah. Hal itu berdasarkan penugasan Menteri Perdagangan ke Perum Bulog. 

“Itu kami lakukan dalam rangka menjaga stok dan ketersediaan menyambut Ramadhan dan Idul fitri 1438 H ini,” pungkas Spudnik.

Kompas TV Jelang Ramadhan, harga bawang putih di Kotamobagu, Sulawesi Utara naik lebih dari 40 persen.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com