Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pembangunan Tanggul di Teluk Jakarta Begitu Mendesak?

Kompas.com - 12/05/2017, 11:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Tanggul ini dibangun sepanjang 20 kilometer di wilayah yang menjadi "langganan" banjir rob. Skema pendanaan pembangunan tanggul pantai menggunakan APBD DKI dan APBN dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Adapun Kementerian PU-Pera mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 triliun pada APBN 2016 untuk pembangunan tanggul pantai ini.

Dia memprediksi tanggul pantai dapat menanggulangi terjadinya banjir rob hingga 10 tahun mendatang.

"Kalau penurunan tanah cepat, maka tanggul pantai harus disertakan upaya serius dan besar-besaran untuk menambah jalur air bersih di Jakarta berikut sumber air bersihnya. Karena Jakarta hanya berpedoman dengan Waduk Jatiluhur untuk sumber air baku, apa cukup?" kata Bambang.

Selain membangun tanggul pantai, solusi lain dalam menanggulangi banjir rob adalah pembangunan stasiun pompa baru, serta percepatan dan pembenahan sanitasi air.

Sementara itu tahap B akan dimulai pada periode 2018-2025 berupa konstruksi tanggul laut lepas di pantai bagian barat Teluk Jakarta. Sedangkan tahap C akan ditandai dengan pembangunan tanggul laut lepas pantai di Timur Teluk Jakarta.

Di dalam tahap B dan C juga akan terdapat reklamasi dan pembangunan 17 pulau. Dia berharap, pembangunan tanggul pantai ini dapat menahan kenaikan permukaan air laut. Jika tanggul pantai tidak dapat lagi menahan naiknya permukaan air laut, maka harus ada pengaman yang lebih kuat. "Berarti harus bangun tanggul laut," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com