Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap di Jalan Tol Disarankan untuk Musim Mudik 2018

Kompas.com - 14/05/2017, 20:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menerapkan kebijakan ganjil genap di jalan tol selama arus mudik bulan Ramadhan tahun 2017 ini.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio memandang, wacana ini tak bisa dijalankan pada arus mudik tahun ini. Pasalnya, rencana ini masih dibahas oleh stakeholders terkait. Ia menyarankan, wacana ini dilaksanakan pada arus mudik bulan Ramadhan tahun 2018.

"Kalau (ganjil genap) diterapkan sekarang (arus mudik 2017) agak mepet waktunya, kalau (ganjil genap dilaksanakan) tahun depan sih mungkin bisa," kata Agus, di Jakarta, Minggu (14/5/2017).

Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kepolisian masih membahas dasar hukum khusus penerapan ganjil genap di jalan tol tersebut.

Dia mengatakan, pemerintah harus mendengar berbagai masukan sebelum merealisasikan wacana tersebut. Selain itu, stakeholders terkait juga harus dapat menjelaskan kepada masyarakat mengenai kebijakan ini.

"Persiapannya, misalnya ajak perkumpulan drone untuk kasih data real time ke kami, soal kemacetan di jalan tol. Sekarang kan enggak ada," kata Agus.

Wacana ganjil genap di jalan tol ini muncul sebagai salah satu langkah mengantisipasi kemacetan selama arus mudik.

Pada arus mudik dan balik bulan Ramadhan tahun 2016 lalu, terjadi kemacetan di beberapa ruas tol, seperti di pintu tol Brexit.

Agus menjelaskan, tiap pemangku kebijakan juga harus mengetahui perannya masing-masing dalam menjalankan kebijakan ini.

Dengan demikian, tidak ada saling lempar tanggungjawab di lapangan. Kementerian Perhubungan, kata dia, bertanggungjawab terhadap sarana dan prasarana angkutan umum. Kemenhub juga menjadi koordinator angkutan lebaran.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bertanggungjawab terhadap prasarana dan kelengkapan jalan raya serta jalan tol. Kemudian Kepolisian bertanggungjawab terhadap kelancaran dan rekayasa lalu lintas.

Penerapan ganjil genap dilakukan dengan cara menyesuaikan angka terakhir pada pelat nomor polisi kendaraan dengan tanggal di hari itu. Jika pelat nomor tak sesuai dengan ganjil atau genap tanggal pada hari itu, tidak diperkenankan melintasi jalur tersebut.

Selain ganjil genap, Agus menjelaskan, kemacetan di jalan tol dapat dilakukan dengan tapping kartu elektronik di semua gerbang tol.

"Pembukaan jalur alternatif ke arah pantura maupun selatan Jawa ketika sudah terjadi kemacetan. Kendaraan jangan dibiarkan terus melaju di jalan tol," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com