Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Terdorong Naik oleh Saham Teknologi dan Pertahanan

Kompas.com - 23/05/2017, 06:34 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan saham Senin (22/5/2017) di New York, Amerika Serikat (AS), atau Selasa (23/5/2017) waktu Indonesia, bursa saham AS atau Wall Street ditutup menguat.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 89,99 poin atau naik 0,43 persen ke level 20.894,83. Indeks S&P naik 12,29 poin atau naik 0,52 persen ke level 2.394,02. Sedangkan Indeks nasdaq Composite naik 49,92 poin atau naik 0,82 persen ke level 6.133,62.

Kenaikan Wall Street didorong oleh saham-saham sektor teknologi dan pertahanan. Sektor tersebut naik, pasca ditekennya kerja sama antara AS dan Arab Saudi senilai miliaran dollar AS.

Saham General Dynamics, Raytheon, and Lockheed Martin semuanya mencatatkan rekor tertinggi di awal perdagangan saham. Dengan kenaikan hingga akhir sesi antara 0,6 persen hingga 1,6 persen. Saham Boeing juga naik 1,6 persen dan jadi pendorong indeks Dow.

Sementara saham amazon, Apple dan Microsoft juga menguat dan mendorong kenaikan indeks Nasdaq serta di indeks S&P 500.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump mengunjungi Arab Saudi pada akhir pekan dan menyegel kerja sama senilai 1100 miliar dollar AS. Dalam kerja sama tersebut, pemerintah Arab Saudi akan membeli senjata dari AS sebagai perlengkapan militer jika negara tersebut berperang melawan Iran. Pembelian tersebut bisa mencapai 350 miliar dollar AS dalam 10 tahun.

Bagi Trump, kunjungannya tersebut merupakan kunjungan kenegaraan pertama pasca skandal pemecatan Kepala FBI dan masih hangatnya isu investigasi keterlibatan Rusia pada pemenangannya di pilpres AS November lalu.

"Bagi investor, yang penting dilihat adalah kesuksesan perjalanan Trump. Bahwa dia menempatkan segala kekhawatiran di belakangnya," kata Bucky Hellwig, senior vice president di BB&T Wealth Management di Birmingham, Alabama.

"Masih banyak uang beredar. Jika pasar turun, akan jadi kesempatan bagi investor untuk melakukan aksi beli," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com