Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

72 Tahun Merdeka, Mengapa Pembangunan PLTA di Indonesia Masih Minim?

Kompas.com - 03/06/2017, 19:26 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Kompas TV Namun, bahaya tiupan topan ini justru dimanfaatkan seorang warga Jepang untuk menjadi sumber energi.

"Terkadang dari LSM seperti enggan bekerja sama. padahal proyek listrik ini memberikan dampak keekonomian untuk masyarakat," pungkasnya.

Target Bauran Energi

Seperti diketahui, Indonesia telah meneken perjanjian untuk membatasi gas rumah kaca dan meningkatkan penggunaan energi bersih melalui Paris Agreement sejak 2015 lalu. Indonesia berkomitmen mencapai bauran energi hingga 23 persen pada 2025.

Porsi 23 persen bauran energi tersebut setara dengan 35.000 megawatt. Direktur Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa mengatakan, setidaknya diperlukan dana Rp 1.200 triliun-Rp 1.600 triliun untuk mencapai target 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi nasional pada 2025.

"Daya terpasang saat ini sekitar 10.000 megawatt dari energi terbarukan. Saya rasa, sulit sekali negara mencapai target tersebut," ujar Fabby, seperti dikutip dari harian Kompas.


(Baca: Perusahaan Swasta dari Jakarta Akan Bangun PLTA 150 MW di Sulteng)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com