Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

Puasa Sehatkan Kecerdasan Emosi

Kompas.com - 05/06/2017, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Dengan Puasa seseorang akan lebih dalam melakukan Self Regulation yaitu fase mengenali diri sendiri. Ketika tubuh merasakan lapar dan dahaga, di situ kita tahu bahwa sejatinya kita bukanlah siapa-siapa kecuali seorang hamba yang lemah tidak berdaya.

Tanpa pertolongan dari Dzat Yang Maha Perkasa, maka dengan ini dia akan tidak sombong, tidak angkuh, tahu diri dan rendah hati.

Dengan Puasa kita akan lebih perkasa dalam Self Control atau mengendalikan diri sendiri, karena meskipun yang membatalkan puasa adalah makan dan minum dengan sengaja, namun dalilnya jelas mengatakan jika selama menahan lapar dan dahaga kita gagal mengendalikan emosi atau amarah, maka gugurlah pahalanya. Yang didapat hanyalah sekedar haus dan lapar alias sia-sia belaka.

Dengan Puasa jelas kita akan lebih ber-empati kepada sesama manusia, bahkan kepada sesama makhluk hidup lainnya.

Ketika kita merasakan betapa perihnya perut saat lapar dan betapa keringnya tenggorokan ketika haus, di situ kita akan mersakan bagaimana jika kondisi ini terjadi setiap saat kepada orang-orang yang miskin, kaum dhuafa dan kalangan fakir.

Dengan berpuasa seseorang akan lebih mampu untuk meningkatkan Social Skill-nya. Hal ini disebabkan incentive yang diberikan kepada siapapun yang mau memberikan makanan kepada mereka yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala dari orang yang menerima hidangan tersebut, tanpa dikurangi pahalanya.

Klausul ini berdasarkan kepada dalil ilmiah yang teruji sahih. Artinya mereka akan berlomba memberikan makanan berbuka atau hidangan sahur kepada sebanyak mungkin manusia, dan tindakan ini jelas akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk bersosialisasi.

Terakhir, puasa akan mampu meningkatkan Motivasi, hal ini disebabkan dengan berpuasa sebulan penuh seseorang akan terus menjaga Motivasinya agar senantiasa stabil hingga garis finish, terutama mendekati 10 hari terakhir, karena pada 10 hari terakhir mereka akan mengejar satu malam yang setara atau bahkan lebih baik dari seribu bulan.

Di malam itu orang yang berpuasa akan mengerahkan segala daya upaya agar bisa mendapatkan kebaikan yang belum tentu setara dengan jatah umurnya di dunia yang fana ini.

Jadi jelas sudah, bahwa puasa di bulan Ramadhan akan meningkatkan dan menyehatkan Kecerdasan Emosi kita, sehingga ketika EQ bertambah cerdas maka secara ilmiah akan meningkatkan kemungkinan kita meraih Sukses Paripurna.

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, dan Salam Sukses Selalu untuk Anda!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com