Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 25,2 Juta Peserta Tahun Ini

Kompas.com - 20/06/2017, 16:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - BPJS Ketenagakerjaan berupaya terus meningkatkan jumlah kepesertaan. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, hingga kini peserta yang terdaftar mencapai 22,8 juta.

"Target akhir tahun kepesertaan capai 25,2 juta kepesertaan aktif, posisi sekarang 22,8 juta. Potensi kepesertaan pekerja di Indonesia 86 juta," kata Agus, kepada wartawan, di Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017).

Peserta aktif dan non aktif BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 54 juta peserta. Sedangkan peserta yang aktif membayar iuran tiap bulannya sebanyak 22,8 juta peserta.

Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kepesertaan adalah dengan memberi penghargaan kepada pemerintah daerah dan pengusaha.

Kemenko PMK dan BPJS Ketenagakerjaan akan memberi penghargaan kepada stakeholders yang aktif mendukung penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan. Penilaian dilakukan mulai hari ini hingga 31 Oktober mendatang.

Kemudian, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo direncanakan memberi penghargaan tersebut kepada pemerintah daerah dan pengusaha pada 5 Desember 2017.

"Kami yakin pemberian penghargaan ini akan menambah kepedulian dan literasi masyarakat terhadap pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan untuk memberikan jaminan kemandirian apabila terjadi risiko sosial ekonomi seperti kecelakaan, kematian, atau memasuki usia tidak produktif," kata Agus.

Pemberian penghargaan ini diharapkan bisa mendorong pemerintah daerah dan pengusaha lebih aktif menyelenggarakan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com