Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga Andri
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian.

Penulis adalah Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian.

Meluruskan Pemahahaman Nilai Tukar Petani, Harga dan Produktivitas

Kompas.com - 14/03/2019, 18:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Latief

Satgas ini juga mengawasi kalau ada kecurangan dalam perdagangan pangan, seperti praktik mengubah beras kualitas medium menjadi premium.

Tentu saja, jika tugas ini bisa dijalankan secara baik, akan berkontribusi dalam stabilitas harga pangan di tingkat konsumen.

Meningkatnya kesejahteraan petani dan menurunnya jumlah penduduk miskin, serta inflasi terkendali tentunya tidak terlepas dari kontribusi berbagai program yang telah dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pertanian saat ini.

Melalui program upaya khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung, hortikultura dan program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) pada peternakan. Program pembenahan rantai pasok dan distribusi pangan yang dilakukan Kementan melalui Toko Tani Indonesia (TTI) telah mampu memangkas rantai pasok dari 7-8 tahap menjadi 3-4 tahap dan menyebabakan harga produksi petani dan harga pangan relatif stabil.

Selain melalui peningkatan produksi dan pembenahan rantai pasok dan distribusi pangan, untuk mempercepat meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya dalam mengurangi jumlah penduduk miskin di perdesaan, Kementerian Pertanian membuat program terobosan yaitu Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) Berbasis Pertanian.

Terobosan ini sangat tepat sebagai solusi permanen untuk mengentaskan masyarakat petani dari kemiskinan dan pemerataan pendapatan, terutama mengingat sebagian besar penduduk miskin di perdesaan adalah petani, dan lebih dari 70 persen pendapatan utamanya berasal dari sektor pertanian.

Dengan paket bantuan 50 ekor ayam per RTM dan bantuan tanaman sayuran-sayuran yang ditanam di lahan pekarangan, serta beberapa jenis tanaman tahunan dalam waktu 6 bulan atau kurang dari satu tahun RTM sudah mampu memberikan pendapatan sekitar Rp 2,3 juta/RTM/bln atau Rp 550 ribu/kap/bln. Besaran ini tentunya sudah di atas batas garis kemiskinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com