Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lika-liku Tantangan Industri Animasi di Indonesia...

Kompas.com - 04/04/2019, 20:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri animasi Indonesia semakin berkembang, meski pelan namun pasti. Ini sejalan dengan hadirnya beragam tayangan dan konten animasi yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Namun, Aditya Triantoro, CEO The little Giantz yang memproduksi serial 'Nussa dan Rara' merasakan susahnya mencari SDM mumpuni di bidang kreatif di balik kesuksesan serialnya.

"Selama animasi ada di Indonesia saya pikir itu masalah, karena satu perusahaan animasi saja butuh ribuan orang," kata CEO The Little Giantz, Aditya Triantoro di Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Baca juga: Industri Game dan Animasi Kesulitan Akses Pembiayaan Perbankan

Di sisi lain, dia merasa bersyukur karena saat ini dia telah menemukan 50 orang lebih animator mumpuni yang bekerja di perusahaannya. Padahal sebelumnya, hanya sekitar 20 orang.

Selain masalah SDM, Adit mengaku sulitnya mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dia berharap pemerintah mampu mempromosikan karya anak bangsa, agar banyak penerus-penerusnya yang tidak takut berkarya dan menciptakan lapangan kerja.

"Untuk pemerintah mungkin bisa bantu promosi. Apalagi ini kontennya positif. Kenapa enggak? ini produk anak negeri jangan sampai dibeli negara orang," kata Adit.

Baca juga: Animasi Bisa Jadi Sarana untuk Genjot Pariwisata

Tak melulu soal uang

Adit mengaku, serial yang diproduksinya sudah banyak mendapat tawaran dengan harga fantastis. Namun, dia tidak menjualnya karena ada beberapa permintaan yang menurutnya menghilangkan niat awal dibuatnya serial ini.

"Kembali lagi niat utama kita menciptakan karakter ini. Saya ingin serial Nussa dan Rara mampu dikenal karena dua hal, yakni Indonesia dan kebaikan. Kalau salah satu hilang, itu jadi enggak sesuai sama apa yang kita niatkan," kata Adit.

"Saya selalu bilang, bercita-citalah jangan mencari duit, bercita-citalah mencari perubahan. Karena dari awal produksi ini suatu hal yang mustahil. Rata-rata orang buat animasi sampai 1,5 tahun, ini 3 bulan sudah jadi. Berarti selalu ada kemudahan kalau mau berbagi kebaikan," lanjutnya.

Hal-hal yang seperti ini, menurut Adit, perlu dukungan pemerintah agar lebih mudah dikenal masyarakat luas sebagai 'Indonesia' dan 'kebaikan'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com