Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jokowi Effect," IHSG dan Rupiah Diprediksi Terus Menguat Pasca Pemilu

Kompas.com - 18/04/2019, 13:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam hasil hitung cepat Pilpres berbagai lembaga survei, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Maruf Amin unggul di atas rivalnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Pasar kemudian merespon hal tersebut dengan menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), satu hari pasca Pemilu.

IHSG menguat 51,2 poin ke posisi 6,532,741 atau naik 0,79 persen. Bahkan, sehari sebelum Pemilu, pada Selasa (16/4/2019), IHSG ditutup menguat 46,39 poin atau 0,72 persen ke posisi 6.481,54. Dalam seminggu terakhir, IHSG pun menguat 0,67 persen. Selain itu, kurs rupiah pun menguat ke level Rp 14.000 pada hari ini.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, salah satu naiknya IHSG dan nilai tukar rupiah karena adanya "Jokowi Effect".

Baca juga: Pasca-Pemilu, Nilai Tukar Rupiah Nyaris Tinggalkan Level Rp 14.000

"Saham keranjang Pak Jokowi menguat merespon hasil quick count," ujar Hans kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2019).

Tak hanya satu hasil hitung cepat, bahkan 9 lembaga survei menghitung bahwa pasangan nomor urut 01 lebih unggul dengan perbandingan 54 persen untuk Jokowi-Maruf dan 45 persen untuk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia yakin hasilnya tak akan jauh beda dengan hasil real count nantinya oleh Komisi Pemilihan Umum.

"Margin error tidak lebih dari 1 persen," kata Hans.

Baca juga: Saham Perusahaan Sandiaga Terjun Bebas, Imbas Hasil Hitung Cepat?

Tak hanya itu, faktor lainnya yang membuat pasar positif adalah kondisi Pemilu yang kondusif. Dalam satu hari kemarin, Pemilu berjalan aman dan damai tanpa ada gejolak berarti yang membuat khawatir.

Hans mengatakan, sejauh ini tidak ada penolakan secara anarkis dari kedua kubu.

Ia memprediksi, menguatnya IHSG dan rupiah akan berlangsung dalam beberapa hari hingga seninggu ke depan, tergantungdana asing yang masuk.

"Pasar masih akan positif karena musim deviden dan laporan keuangan kuartal I 2019. IHSG kita pikir akan sampai 7.000," kata Hans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com