Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airbus Kalahkan Boeing

Kompas.com - 12/07/2019, 13:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Biasanya, pabrikan pesawat Boeing mampu mengungguli pabrikan pesawat lain seperti Airbus. Namun, keadaan berbalik usai Boeing belum mendapat kepercayaan lagi sejak 2 kecelakaan tragis.

Dikutip dari CNN, Jumat (12/7/2019) Airbus, pabrikan pesawat asal Eropa menobatkan dirinya sebagai pembuat pesawat dengan pengiriman terbesar di dunia. Baru-baru ini, Airbus telah mengirimkan 150 pesawat jet komersil lebih banyak ketimbang Boeing selama semester I 2019.

Menurut angka penjualan yang dilaporkan, Airbus dan Boeing memang kerap bersaing ketat setiap tahun soal angka pengiriman pesawat. Tahun 2018 misalnya, Boeing berhasil mengirim 806 pesawat, berbanding tipis dengan Airbus yang berhasil mengirim 800 pesawat.

Tahun 2015 merupakan satu-satunya tahun dalam dekade terakhir Airbus mampu mengalahkan Boeing dengan selisih penjualan 100 buah.

Baca juga: Batal Pesan Boeing 737 Max, Maskapai Arab Saudi Beli 50 Pesawat Airbus

Disinyalir, perbedaan yang semakin jauh akan semakin berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Sebab Boeing belum bisa mengirimkan satupun pesawat 737 MAX sejak Maret 2019.

Apalagi, investor memandang pengiriman sebagai metrik kesuksesan yang lebih penting dibanding jumlah pesanan. Pengiriman mampu meningkatkan pendapatan arus kas dan keuntungan dibanding hanya pemesanan.

Cai von Rumohr, analis kedirgantaraan Cowen mengatakan, tahun ini merupakan kunci yang baik bagi Airbus untuk menyalip penjualan Boeing di tahun-tahun berikutnya saat Boeing telah siap melanjutkan perdagangannya.

"Airbus berada pada posisi yang diuntungkan saat ini untuk kembali ke posisi terdepan karena keunggulannya," kata von Rumohr.

Baca juga: China Sepakat Beli 300 Pesawat dari Airbus

Apalagi, kedua perusahaan ini tengah merencanakan pesawat hemat bahan bakar baru, sehingga permintaan pasar akan semakin kencang di banding masa-masa sebelumnya. Perbedaan angka pengiriman yang seringkali tipis tak lagi jadi masalah.

"Tidak masalah jika yang satu mengirim 10 pesawat lebih banyak dari yang lainnya. Jumlahnya sama-sama besar," jelas von Rumohr.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com