Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tancap Gas, Pemerintah Akan Tarik Utang Rp 7 Triliun Pekan Ini

Kompas.com - 13/01/2020, 13:39 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus tancap gas menarik utang di awal 2020. Pekan ini, Kementerian Keuangan akan kembali menarik utang sekitar Rp 7 triliun dari Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara pada Selasa (14/1/2020).

Padahal pekan lalu, pemerintah baru menarik utang Rp 63,3 triliun lewat 2 kali lelang Surat Utang Negara (SUN), baik dalam mata uang rupiah atau mata uang asing yakni dollar AS dan Euro.

Dikutip dari siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan, Senin (13/1/2020), pemerintah akan melelang 4 jenis sukuk.

Baca juga: Ngegas, Pemerintah Langsung Tarik Utang Rp 63,3 Triliun di Awal 2020

Keempat jenis sukuk yang akan dilelang yakni SPN-S 15072020 dengan jath tempo 15 Juli 2020, PBS002 dengan jatuh tempo 15 Januari 2022, PBS026 dengan jatuh tempo 15 Oktober 2024 dan PBS005 dengan jatuh tempo 15 April 2043.

Adapun imbalannya mulai dari 5,45 persen hingga 6,75 persen. Lelang sukuk dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai agen lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam.

Semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang.

Baca juga: Investasinya Anjlok, Ini 14 Daftar Saham Asabri

Sebelumnya pemerintah mengatakan, penarikan utang di awal 2020 dilakukan karena memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil dan sentimen yang kuat dari investor di awal tahun

Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp 4.778 triliun hingga akhir 2019.

Jika dibandingkan dengan posisi utang di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 4.418,3 triliun, maka sepanjang tahun 2019 utang pemerintah bertambah sebesar Rp359,7 triliun.

Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, rasio utang yang sebesar 29,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut masih terjaga aman.

Baca juga: Kata Luhut, Miliaran Dollar AS Investasi UEA Juga untuk Ibu Kota Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com