Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Perlu Cermati 4 Risiko Global, dari Resesi hingga Perang Dagang

Kompas.com - 17/07/2020, 18:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Economist PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ryan Kiryanto menilai Indonesia perlu mencermati 4 risiko global yang muncul dan akan berpengaruh.

Adapun risiko tersebut yakni risiko resesi, suku bunga yang amat rendah, tensi dagang antara AS dengan China, dan disrupsi teknologi. Risiko resesi utamanya, masih berhubungan dengan fenomena Covid-19.

"Katanya negara G20 akan melalui tekanan hebat karena Covid-19. Indonesia adalah bagian dari G20, jadi kita harus waspada," kata Ryan dalam diskusi daring, Jumat (17/7/2020).

Baca juga: Pemerintah Salurkan Kredit Online Rp 4,2 Triliun untuk 1 Juta UMKM

Risiko kedua adalah suku bunga yang rendah untuk merespons perlambatan ekonomi. Bank Indonesia (BI) sendiri sudah menurunkan suku bunga 2 bulan berturut-turut.

"Sebetulnya untuk membantu stimulasi riil sektor. Kalau suku bunga acuan turun, maka suku bunga simpanannya cukup turun, dan masyarakat akan berinvestasi sehingga sektor riil akan bergerak," ujar dia.

Kemudian, Indonesia juga harus mencermati tensi dagang antara AS dengan China. Beberapa kali Presiden AS Donald Trump memberikan kode bahwa perjanjian perdagangan yang telah diinisiasi pada Januari lalu tidak berlanjut.

Baca juga: Daftar 5 Merek Paling Mahal Asal Jepang

Tensi dagang yang semakin memanas ini bisa saja berakibat buruk bagi Indonesia, mengingat kedua negara itu adalah mitra dagang utama RI dari segi ekspor-impor maupun investasi.

"Terakhir adalah disrupsi teknologi dengan hadirnya digitalisasi. Kalau perbankan tidak alert dengan situasi ini, maka akan tertinggal. Jadi harus waspada," pungkas Ryan.

Baca juga: Jadilah Konsumen Pintar, Ini Cara Memanfaatkan Promo di E-commerce

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com