JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,4 persen hingga 6 persen pada tahun 2022.
Seiring dengan itu, tingkat pembangunan terbuka bakal ditekan pada rentang 5,5 persen - 6,2 persen dan kemiskinan turun di kisaran 8,5 persen hingga 9 persen.
Target-target ini disusun dalam Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022.
Baca juga: Sanggupi Target Investasi Rp 900 Triliun, Bahlil: Siap Pak Presiden!
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun depan bakal banyak didorong oleh investasi.
"Pencapaian pertumbuhan ekonomi setinggi itu dibutuhkan investasi sebesar Rp 5.891,4 triliun-5.931,8 triliun," kata Suharso dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus), Kamis (29/4/2021).
Suharso menuturkan, total investasi ribuan triliun tersebut dipenuhi dari investasi pemerintah, investasi BUMN, dan investasi swasta.
Namun, dia menekankan, investasi akan banyak dibebankan pada BUMN dan swasta.
Secara rinci, investasi swasta diharapkan mencapai Rp 4.948,9 triliun-4.857,7 triliun.
Baca juga: Jokowi Ganti BKPM Jadi Kementerian Investasi, Bedanya Apa?
Sedangkan investasi BUMN Rp 503,1 triliun-577 triliun, dan investasi pemerintah menjadi yang paling buncit, yakni Rp 439,4 triliun-496 triliun.
"Jadi 83 persen dari kebutuhan investasi nasional diharapkan dari swasta," kata Suharso.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.