Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuh 7,7 Persen, Aset Bank Himbara Tembus Rp 3.900 Triliun

Kompas.com - 03/09/2021, 05:51 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) masih mencatatkan pertumbuhan positif hingga pertengahan 2021.

Ini terefleksikan dari pertumbuhan laba bersih hingga aset himpunan bank pelat merah itu.

Ketua Himbara Sunarso mengatakan, sampai dengan Juni 2021, laba bersih empat bank BUMN mencapai Rp 29,9 triliun, tumbuh 18,4 persen secara tahunan (year on year /yoy) dari Rp 25,25 triliun di Juni 2020.

Baca juga: Subsidi Gaji Ditransfer via Bank BUMN, Simak Syarat Calon Penerima yang Belum Miliki Rekening Himbara

Kemudian, realisasi penyaluran kredit Himbara mencapai Rp 2.552,91 triliun atau tumbuh 5,4 secara year on year, serta berhasil menghimpun dana pihak ketiga senilai Rp 2.948,78 triliun atau tumbuh 8,7 persen yoy.

Dengan pertumbuhan tersebut, Himbara mencatatkan aset sebesar Rp 3.904,30 triliun atau tumbuh 7,7 persen yoy.

Ia mengaku optimistis, tren pertumbuhan positif itu akan terus berlanjut hingga sisa tahun 2021, selaras dengan gencarnya program-program bantuan pemerintah, seperti penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) pekerja, Banpres Usaha Mikro (BPUM), dan penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Dengan adanya berbagai stimulus dan bantuan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi semakin meningkatkan optimisme Himbara untuk dapat terus mencatatkan kinerja positif dalam menghadapi semester II tahun 2021," tutur Sunarso di Jakarta, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Bagaimana Nasib Penerima Subsidi Gaji yang Tak Memiliki Rekening Bank Himbara?

Sunarso melaporkan, secara umum, hingga akhir Juli 2021 Himbara telah melakukan penyaluran program sembako, PKH, dan BPUM kepada lebih dari 24,9 juta penerima bantuan atau pelaku UMKM dengan total nominal Rp 37,8 triliun.

Apabila dirinci, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN telah menyalurkan program sembako senilai Rp 15,2 triliun kepada 8,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM),

Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp 17,2 triliun kepada 10,4 juta penerima dan BPUM senilai Rp 11,6 triliun kepada 9,6 juta pelaku UMKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com