JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Rabu (29/12/2021), setelah ditutup positif di level 6.598,34 atau naik 22,89 poin pada Selasa, 28 Desember 2021.
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick indeks membentuk higher high dan higher low disertai indikator stochastic yang membentuk goldencross di area oversold.
“Pola tersebut mengindikasikan potensi akan mengalami penguatan dalam jangka pendek. Pergerakan diperkirakan masih akan cukup terbatas dikarenakan minimnya sentimen dalam negeri jelang akhir tahun 2021,” kata Dennies dalam rekomendasinya.
Dennies memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak resistance di level 6.628 hingga 6.613, support pada resistance 6.584 hingga 6.570.
Baca juga: Nasabah Bank Mandiri Bisa Transfer Dana Tanpa Menggunakan Nomor Rekening, Berikut Caranya
Hal senada juga disampaikan oleh Analis Panin Sekuritas William Hartanto yang mengatakan IHSG akan menguji resistance 6.600 diiringi dengan adanya peningkatan nilai transaksi.
“Kondisi ini membuka peluang untuk penguatan lanjutan. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.530 – 6.600,” kata William.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga mengatakan hal yang sama. Dia bilang, IHSG berpeluang menguat terbatas, namun jelang tutup tahun tekanan koreksi cukup besar.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada 6.554 – 6.615. Namun melihat situasi dan kondisi yang ada saat ini, tekanan koreksi akan cukup besar, jadi hati hati karena ini merupakan level resistensi yang penting,” kata Maximilianus.
Baca juga: Menpan RB Perintahkan ASN Ikut Pelatihan Komponen Cadangan Nasional
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas sebagai berikut:
1. Panin Sekuritas
2. Pilarmas Investindo
3. Artha Sekuritas
Baca juga: 3 Kesepakatan yang Buat Serikat Pekerja Pertamina Batal Mogok Kerja
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.