Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dogecoin Ambles 12,3 Persen, Cek Harga Kripto Hari Ini

Kompas.com - 27/04/2022, 08:31 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CoinDesk

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar aset kripto ada di zona merah pada Rabu (27/4/2022) pagi. Melansir Coinmarketcap, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto Dogecoin (DOGE) yang ambles 12,3 persen ke level 0,13 dollar AS. Dilanjutkan oleh Terra (LUNA) yang melemah 8,84 persen ke posisi 88,44 dollar AS, dan Polkadot (DOT) ada di posisi 16,6 dollar AS atau melemah 8,4 persen.

Pelemahan berlanjut pada aset kripto Cardano (ADA) yang terperosok 8,17 persen pada level 0,82 dollar AS. Kemudian, Bitcoin (BTC) yang melemah 5,9 persen di posisi 38.073 dollar AS. Demikian juga dengan Ethereum (ETH) yang turun 6,9 persen pada posisi 2.802 dollar AS.

Baca juga: Kemenaker Terima 4.058 Aduan terkait Pembayaran THR

Selanjutnya, penurunan juga terjadi pada Solana (SOL) di posisi 95,6 dollar AS, melemah 5,6 persen. Sementara Binance Exchange (BNB) turun 4,8 persen pada level 384,85 dollar AS.

Pagi ini. Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) masing–masing turun 0,01 persen di posisi 1 dollar AS. Sebagai informasi USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip Coindesk, sebagian besar aset kripto melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari Selasa, yang diiringi dengan penurunan saham–saham Wall Street.

Bitcoin masih tetap dalam tren turun selama dua minggu terakhir karena para pedagang masih menunggu pergerakannya, apakah diatas 40.000 dollar AS atau dibawahnya. Untuk saat ini, cryptos alternatif (altcoin) juga volatile dalam sebulan terakhir menunjukkan ketidakpastian di antara pelaku pasar.

Sebagian besar analis setuju bitcoin diatur untuk pergerakan harga yang fluktuatif, tetapi arahnya tetap tidak pasti. Beberapa indikator menunjukkan pelemahan bisa terjadi, sementara yang lain menunjukkan kenaikan harga jangka pendek.

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah Jelang Libur Panjang, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

"Posisi terendah, pada tahun lalu bulan Juli, sebelum tekanan pendek musim panas, dan pada bulan Februari. Turunnya harga pada bulan Juli bertepatan dengan titik terendah pasar, sedangkan terendah Februari diikuti oleh lebih banyak konsolidasi di Bitcoin," tulis Arcane Research.

Sentimen telah sedikit bearish di pasar berjangka, yang dapat meningkatkan kemungkinan tekanan pendek jika harga Bitcoin melonjak secara tak terduga. Di sisi lain, indikator teknis tetap netral, meskipun beberapa analis mewaspadai kemungkinan penurunan harga.

“Bitcoin mengalami pelemahan yang menunggu konfirmasi minggu ini di bawah 40.000 dollar AS. Jika dikonfirmasi, risiko akan meningkat ke support sekunder di dekat 27.200 dollar AS," kata Katie Stockton, Managing Partner di Fairlead Strategies.

Baca juga: Harga Saham ADRO dan MDKA Topang Peningkatan Asset Value Saratoga

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com