Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Kembali Imbau Masyarakat Tunda Balik Hari Ini, Kenapa?

Kompas.com - 08/05/2022, 20:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kembali mengimbau masyarakat untuk menunda perjalanan balik pada hari ini, Minggu (8/5/2022), yang merupakan puncak arus balik. Artinya, sebagian masyarakat diimbau untuk melakukan perjalanan balik mulai Senin (9/5/2022).

Penundaan perjalanan balik itu dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan pada arus mudik karena diprediksi pergerakan kendaraan akan sangat padat hari ini. Hal ini mengingat hingga hari ini atau H+5 Lebaran, masih terdapat 46 persen masayarakat yang belum kembali pada arus balik.

“Silahkan kembali setelah hari ini. Masyarakat bisa merayakan Lebaran ketupat dulu besok. Sehingga ini akan memberikan relaksasi juga bagi kepadatan jalan,” ujar Budi Karya saat meninjau Gerbang Tol Cikampek Utama seperti dikutip dalam keterangannya, Minggu (8/5/2022).

Baca juga: Arus Balik di Jalan Tol Cetak Rekor, Volume Kendaraan Naik 159 Persen

Ia mengungkapkan, pada H+4 kemarin, tercatat pergerakan kendaraan mengalami puncak tertinggi. Seperti dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak, pergerakan kendaraan mencapai lebih dari 37.000 dalam sehari.

Sementara, untuk jalur tol Semarang ke Jakarta mencapai lebih dari 170.000 kendaraan. Jumlah itu menjadi rekor tertinggi sepanjang pengelolaan arus mudik dan balik.

Budi Karya pun meminta seluruh unsur terkait untuk tetap waspada dan kompak menjaga pergerakan di arus balik tetap terkendali. Menurutnya, dengan adanya rekayasa lalu lintas di jalur tol yang selama ini dilakukan, membuat waktu tempuh perjalanan menjadi lebih singkat. 

"Kalau tidak ada rekayasa, perjalanan Semarang ke Jakarta bisa 11 jam 30 menit. Dengan adanya rekayasa menjadi 6 jam 30 menit,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyampaikan, akan terus meningkatkan pengelolaan dan pengendalian lalu lintas di rest area di jalur tol. Upaya yang dilakukan di antaranya dengan menambah petugas.

Baca juga: Pergerakan Arus Balik Penumpang dari Bakauheni Baru 40,78 Persen.

"Kemudian menghalau masyarakat yang memaksa masuk rest area yang sudah padat dengan menambah pembatas (rubbertone), dan mengoptimalkan pembawa BBM untuk melayani kendaraan yang membutuhkan bensin di jalur tol," jelas Danang.

Sebagai informasi, sejalan dengan imbauan menunda perjalanan balik, pemerintah telah memberikan izin bagi masyarakat yang bekerja untuk mengambil cuti setelah tanggal 8 Mei 2022. Serta untuk anak sekolah ditambah masa liburnya selama tiga hari, yang semula 9 Mei 2022 menjadi 12 Mei 2022.

Khusus Pegawai Negeri Sipil (PNS), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo telah memberi arahan untuk kerja dari rumah atau work from home (WFH) selama seminggu setelah puncak arus balik pada 8 Mei 2022.

Kebijakan itu untuk mengurangi kepadatan yang diprediksi terjadi selama arus balik. Berdasarkan arahan itu, maka PNS kemungkinan akan WFH mulai Senin, 9 Mei 2022 sampai Jumat, 13 Mei 2022 dan kembali bekerja di kantor mulai Senin, 16 Mei 2022.

Baca juga: Menaker Sarankan Pengusaha Terapkan WFH untuk Urai Kemacetan saat Arus Balik Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com