Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi atau Investasi, Mana yang Harus Didahulukan?

Kompas.com - 02/06/2022, 17:35 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi kamu yang masih bingung harus memilih asuransi atau investasi lebih dulu, simak penjelasan dari perencana keuangan. 

Certified Financial Planner Annisa Steviani mengatakan, ketika bicara literasi keuangan, biasanya seseorang langsung berpikir untuk melakukan investasi.

"Yang dipikirkan masa depan terus. Padahal, ada risiko-risiko dalam hidup sebagai manusia tidak cuma di masa depan tapi juga masak kini," kata dia dalam diskusi virtual Zurich Asuransi Indonesia, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Bakal Diberi Mandat Kelola Aset Dana Pensiun BUMN, Ini Kata IFG

Ia menjelaskan, dalam perencanaan finansial hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan rutin. Setelah itu terpenuhi, Annisa bilang seseorang lalu perlu memikirkan untuk memiliki dana darurat.

"Kemudian yang ketiga, belum ke investasi, tetapi ke asuransi dulu. Sebab, risiko hidup kita tidak ada yang tahu. Bagaimana kalau tiba-tiba harus ke rumah sakit atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan?," kata dia.

Ia menyebut, dalam menjalankan rencana keuangannya anak muda perlu memperhatikan keseimbangan. Maksudnya, anak muda perlu untuk memperhitungkan keseimbangan antara besaran investasi dan asuransi yang dimiliki.

"Jangan sampai investasi terus tapi mengabaikan risikonya. Namun, jangan sampai juga asuransi terus, tetapi mengabaikan investasinya," ucap dia.

Ia mengatakan, anak muda perlu menyadari bahwa dengan memiliki asuransi maka risiko yang dapat terjadi padanya dapat dialihkan ke perusahaan asuransi.

Baca juga: Hasil Riset: 63 Persen Transaksi E-commerce Dilakukan Laki-laki, bukan Emak-emak

Untuk itu, ia selalu berpesan kepada anak muda untuk mulai memiliki asuransi. Annisa menyampaikan, anak muda perlu menyadari kalau hidup penuh risiko.

Namun demikian, Annisa juga mengamati belakangan mulai banyak anak muda yang paham arti penting memiliki asuransi.

"Mereka lebih paham dan mau karena sudah tahu (asuransi) untuk apa, gunanaya apa. Tidak melulu uang itu untuk hari ini. Anak zaman sekarang pasti jauh lebih pintar," ucap dia.

Selain itu, Annisa menilai perlu adanya perubahan persepsi dalam membeli produk asuransi.

"Dengan membeli asuransi, kita membeli ketenangan pikiran. Kalau terjadi risiko kita tenang karena punya asuransi. Jangan berharap uangnya akan kembali. Kalau tidak terjadi klaim, berarti tidak terjadi sesuatu pada diri kita. Itu baik," urai dia.

"Saat ini asuransi juga dapat dimiliki dengan biaya yang tidak mahal, tetapi memiliki manfaat perlindungan yang besar," tandas dia.

Baca juga: Ratusan Calon ASN PPPK Mundur, Apa Karena Gajinya Segini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com