Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengangguran di Kota Meningkat, China Desak Lulusan Perguruan Tinggi Cari Kerja di Desa

Kompas.com - 14/06/2022, 11:08 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

HONG KONG, KOMPAS.com - China mendesak lulusan perguruan tinggi untuk mencari pekerjaan di pedesaan. Sebab, pengangguran kaum muda di daerah perkotaan melonjak dengan jumlah tertinggi dalam sejarah China. 

"Pemerintah daerah harus menarik lulusan perguruan tinggi untuk bekerja sebagai perangkat desa," tulis Kementerian Pendidikan, Keuangan, Sipil, dan Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial, dilansir dari CNN Business, Selasa (14/6/2022)

Untuk itu, pemerintah China akan menawarkan insentif pajak dan pinjaman kepada lulusan perguruan tinggi yang memulai bisnis untuk melayani masyarakat pedesaan.

Manfaat serupa juga akan ditawarkan kepada usaha kecil di desa-desa yang mempekerjakan lulusan perguruan tinggi. Termasuk di dalamnya, usaha di bidang-bidang seperti tata graha dan perawatan lansia.

Baca juga: Datangi Mentan, BUMN China Minta Indonesia Ekspor Beras

Penyebab Pemerintah China desak lulusan PT cari kerja di desa

Biasanya, lulusan perguruan tinggi di China lebih suka bekerja di perusahaan bergaji tinggi di kota-kota besar.

Itu menyebabkan ada kesenjangan pendapatan yang signifikan antara daerah pedesaan dan perkotaan.

Namun, ini bukan pertama kalinya pemerintah mendesak lulusan perguruan tinggi untuk mencari pekerjaan di pedesaan yang luas tetapi kurang berkembang.

Baca juga: Pertemuan EWG G20, Ini Usulan Kemenaker Tekan Angka Pengangguran dan Kesenjangan Pekerjaan

1. Covid-19

Pada Juli 2020, ketika wabah Covid-19 menghantam ekonomi China, pihak berwenang mendorong lulusan perguruan tinggi pindah ke daerah pedesaan, alih-alih berada di kota dan berjuang untuk kesempatan kerja yang terbatas.

2. rekor jutaan lulusan PT baru, tapi ekonomi China melambat signifikan

Tahun ini, lulusan perguruan tinggi China menghadapi musim kelulusan terberat. Sebab, dalam dua bulan ke depan akan ada rekor 10,76 juta mahasiswa akan menyelesaikan kuliah.

Sementara itu, ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah melambat secara signifikan pada triwulan pertama tahun ini. Dengan kata lain, ada lebih sedikit pekerjaan perkotaan yang tersedia.

Baca juga: Di Balik Gelombang PHK Startup, Para Investor Makin Selektif

 

3. perampingan karyawan di industri teknologi besar China

Tak hanya itu, sektor teknologi besar China juga menghadapi krisis pekerjaan yang parah.

Industri yang jadi sumber utama pekerjaan bergaji tinggi di China, dilaporkan telah melakukan perampingan pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tak lain hal ini dilakukan untuk mengatasi serangan peraturan Presiden Xi Jinping terhadap perusahaan swasta.

4. Pengangguran perkotaan melonjak

Menurut statistik pemerintah terbaru, tingkat pengangguran perkotaan rentang usia 16-24 tahun melonjak menjadi 18,2 persen.

Angka tersebut belum memperhitungkan lulusan perguruan tinggi baru untuk tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

Whats New
Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Work Smart
Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Whats New
Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Whats New
Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Whats New
Pemerintah 'Pelototi' Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Pemerintah "Pelototi" Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Whats New
Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Whats New
Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Whats New
Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Whats New
Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Whats New
Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Penting buat Perbaikan SDM

Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Penting buat Perbaikan SDM

Whats New
Google PHK 100 Karyawan di Unit Cloud

Google PHK 100 Karyawan di Unit Cloud

Whats New
Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Selesai Dibangun, Kereta Otonom IKN Siap Diuji Coba Agustus

Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Selesai Dibangun, Kereta Otonom IKN Siap Diuji Coba Agustus

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com