Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Pasar Tanjungsari Sumedang, Mendag Zulhas: Harga Beras Rp 9.400, Bayarnya Bisa Pakai QRIS

Kompas.com - 11/11/2022, 17:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memantau harga barang kebutuhan pokok di pasar tradisional di Pasar Tanjungsari, Sumedang, Jumat (11/11/2022).

Mendag Zulhas, sapaanya, mengaku belakangan ini dirinya sedang rutin-rutinya berkunjung ke pasar.

"Seperti biasa, sebagai menterinya Ibu-ibu, menterinya pasar becek, saya hari-hari memang rutin ke pasar untuk memastikan stok dan harga barang kebutuhan pokok aman," ujarnya saat memantau pasar, dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Mendag Zulhas: Ada Impor dan Subsidi, Harga Kedelai Desember Jadi Rp 10.000 Per Kg

Dari hasil pemantauannya, Mendag Zulhas mengaku bersyukur harga-harga barang kebutuhan pokok terpantau stabil dan cenderung turun.

"Kita bersyukur harga-harga stabil bahkan ada yang turun, misalnya beras di sini (Pasar Tanjungsari) bisa dibeli dengan harga Rp 9.400 per kilogram. Bayarnya pun sekarang mudah, bisa pakai QRIS, canggih sekarang, cukup dengan Smartphone sudah bisa belanja," ungkap Zulhas.

Lebih lanjut Zulhas mengatakan, beras dengan harga Rp 9.400 adalah beras yang hadir di pasaran hasil penugasan Kemendag ke Perum Bulog melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH)

Baca juga: Mendag Zulhas: Stok Beras Aman, Ada di Mana-mana...

"Sesuai arahan Pak Presiden untuk menstabilisasi harga beras di pasaran, makan Kemendag hadir bersama Bulog menyediakan beras dengan harga terjangkau," papar Zulhas.

Tak hanya beras, harga barang kebutuhan pokok lain juga terpantau stabil cenderung turun antara lain cabai merah kriting Rp 40.000 per kilogram, ayam Rp 32.000 per kilogram, bawang merah Rp 35.000 per kilogram, dan MinyaKita dijual dengan harga Rp 13.500 per kilogram.

"Ayam itu bahkan terlalu murah sebenarnya, normalnya itu Rp 35.000 per kilogram, kalau terlalu murah nanti peternak yang menggemukkan ayamnya bangkrut," kata Mendag Zulhas.

Baca juga: Penyebab Harga Kedelai Mahal, Mendag Zulhas: Belinya itu dari Sana Jauh, dari Amerika...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com