JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan kemarin (7-11 November) bergerak variatif. Namun, selama sepekan indeks mampu menguat dibanding posisi pekan sebelumnya.
IHSG berada pada posisi 7.089,21 pada penutupan akhir pekan lalu, sehingga menguat 0,62 persen dibanding posisi pekan sebelumnya. Kenaikan ini diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian yang meningkat 3,12 persen menjadi 21,29 miliar, namun nilainya harus terkoreksi 2,37 persen menjadi Rp 13,03 triliun.
Pergerakan IHSG pada pekan lalu dipengaruhi oleh sejumlah sentimen internal dan juga eksternal. Pada awal pekan sentimen positif datang dari realisasi produk domestik bruto (PDB) RI yang tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2022.
Baca juga: IHSG Ditutup Melonjak 1,76 Persen, Saham Jago, GoTo, hingga Bukalapak Terbang
Lalu pada akhir pekan IHSG kembali melesat, setelah kabar positif datang dari Amerika Serikat yang mengumumkan adanya perlambatan laju inflasi pada Oktober lalu. Realisasi ini menimbulkan adanya ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) yang lebih rendah pada pertemuan mendatang.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, tren penguatan IHSG berpotensi berlanjut pada Senin (14/11/2022) hari ini. Menurutnya, indeks saham akan bergerak pada rentang 7.032-7.141.
Ia mengatakan, pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar pasca mengalami tekanan pada beberapa waktu yang lalu. Selain itu, para investor asing hingga saat ini masih mencatatkan capital inflow secara year to date, mengindikasikan masih tingginya minat terhadap pasar modal RI.
"Hari ini IHSG berpotensi mengalami kenaikan terbatas," kata dia, dalam risetnya, Minggu (13/11/2022).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher juga memproyeksi, penguatan berpotensi berlanjut pada sesi perdagangan hari ini. Indeks saham nasional diprediksi bergerak pada rentang support-resistance 7.052-7.116 dan secara lebih luas 7.015-7.143.
Secara teknikal, Dennies bilang, candlestick membentuk higher high dan higher low dan goldencross pada MA5 dan MA20. Ini mengindikasikan potensi penguatan IHSG.
"Pergerakan masih akan didukung optimisme akan suku bunga The Fed yang tidak akan terlalu agresif. Sementara dari dalam negeri masih didorong musim rilis kinerja kuartal III-2022," katanya.
Beberapa saham yang menarik untuk dicermati untuk perdagangan hari ini menurut Dennies ialah, WIKA, TOWR, MDKA, dan BBCA. Sementara William merekomendasikan saham ICBP, BMRI, SMGR, AALI, CTRA, AKRA, KLBF, dan BBRI.
Baca juga: Beli Twitter, Elon Musk Lego Saham Tesla Senilai Rp 61,82 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.