Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait

Kajian Terowongan Tol Bawah Laut di IKN Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Kompas.com - 16/05/2023, 14:51 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan kajian pembangunan terowongan bawah laut (immersed tunnel) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara selesai di tahun ini.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan, setelah tahapan kajian (feasibility study) selesai, maka pembangunan immersed tunnel dapat mulai dilakukan.

"Kita sedang selesaikan FS dan juga nanti basic designnya. Teman-teman di Bina Marga sedang selesaikan (kajiannya), dengan harapan bahwa 2024 bisa dimulai (pembangunannya)," ujarnya saat wawancara virtual dengan media, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Biaya Terowongan Tol Bawah Laut di IKN Capai Rp 3 Triliun

Danis mengungkapkan, pembangunan immersed tunnel ini merupakan bagian dari Seksi 4 Jalan Tol IKN. Adapun terowongan ini akan menyeberangi Teluk Balikpapan di IKN.

"Jadi itu seksi 4 kalau dari tol ya," kata dia.

Baca juga: Kepala Otorita Gambarkan IKN, Kota Cerdas yang Ada Tol Bawah Laut hingga Disney Park

 


Sebagai informasi, terowongan yang memiliki panjang sekitar 1,5 kilometer ini nantinya akan bisa dilalui oleh kendaraan sehingga disebut Tol Bawah Laut IKN.

Tol Bawah Laut IKN menjadi jalur menuju IKN dari sisi timur, tepatnya di sepanjang Tol Akses IKN Segmen 4A Simpang Tempadung-Outer Ring Road IKN sepanjang 18,2 kilometer.

Pembangunan Tol Bawah Laut terbilang sensitif dan butuh kewaspadaan lebih karena melewati habitat bekantan dan pesut di sekitar Teluk Balikpapan.

Oleh karenanya, pemerintah tidak membangun jembatan yang dapat mengubah morfologi lingkungan sehingga dibangunlah terowongan bawah laut ini dengan menggunakan teknologi immersed tunnel.

Baca juga: Mengenal Tol Bawah Air yang Bakal Dibangun di Ibu Kota Baru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com