Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Plafon Utang AS, Biden: Kabar Baik...

Kompas.com - 29/05/2023, 08:44 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy mencapai kesepakatan terkait kenaikan plafon utang AS dalam beberapa hari tersisa sebelum potensi gagal bayar atau default.

Presiden AS yang berasal dari Partai Demokrat dan juru bicara dari Partai Republik itu melakukan pertemuan pada Minggu (28/5/2023) waktu setempat.

“Kabar baik,” kata Biden pada Minggu malam di Gedung Putih mengutip CNBC.

“Perjanjian itu mencegah kemungkinan krisis terburuk, gagal bayar, untuk pertama kalinya dalam sejarah bangsa kita. Ini menghilangkan ancaman bencana default,” lanjutnya.

Baca juga: Soroti AS Terancam Gagal Bayar Utang, Gubernur BI: Ujung-ujungnya Ada Kesepakatan

Presiden mendesak Kongres untuk bersatu dan mempercepat proses negosiasi. Pada pertemuan tersebut, Partai Republik dan Demokrat sepakat untuk meloloskan langkah tersebut di masa mendatang.

“Juru bicara dan saya menjelaskan sejak awal bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah kesepakatan bipartisan,” katanya.

Kompromi yang diumumkan Sabtu malam termasuk pemotongan pengeluaran disebut berisiko dan membuat geram anggota parlemen karena mereka melihat hal itu lebih dekat pada konsesi. Biden di sisi lain, optimis rencana itu akan sampai ke mejanya.

"Pada akhirnya, orang dapat melihat bersama untuk dapat melewati ini,” kata McCarthy dalam sambutannya di Capitol.

Hari-hari ke depan akan menentukan apakah Washington kembali mampu menghindari gagal bayar utang AS, seperti yang telah dilakukan berkali-kali sebelumnya, atau apakah ekonomi global memasuki potensi krisis.

Di Amerika Serikat, default dapat menyebabkan pasar keuangan membeku dan memicu krisis keuangan internasional. Analis mengatakan jutaan pekerjaan akan hilang, tingkat pinjaman dan pengangguran akan melonjak, dan pasar saham dapat menghapus triliunan dollar AS kekayaan rumah tangga. Itu semua akan menghancurkan pasar dengan nilai 24 triliun dollar AS untuk utang Treasury.

McCarthy mengatakan kepada wartawan di Capitol pada hari Minggu bahwa perjanjian itu bukan menyetujui semua hal. Tapi, diharapkan hal itu bisa menyelamatkan negara. Dukungan dari kedua belah pihak diperlukan untuk memenangkan kongres sebelum default yang diproyeksikan pada 5 Juni.

Baca juga: Deadline AS Cegah Gagal Bayar Utang Hanya sampai 5 Juni 2023

Inti dari negosiasi ini adalah kesepakatan anggaran dua tahun yang pada dasarnya akan menahan pengeluaran tetap untuk tahun 2024. Itu juga bersamaan dengan menaikkan batas utang selama dua tahun.

Kesepakatan itu tercapai setelah Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan kepada Kongres bahwa Amerika Serikat dapat gagal membayar kewajiban utangnya pada 5 Juni atau sekitar empat hari lebih lambat dari perkiraan sebelumnya jika anggota parlemen tidak bertindak tepat waktu.

Adapun kenaikan batas utang AS untuk menghindari posisi default adalah menjadi 31 triliun dollar AS yang telah disepakati pada Minggu malam. Ini memungkinkan lebih banyak pinjaman untuk membayar tagihan yang sudah diasuransikan.

“Saya pikir Anda akan mendapatkan mayoritas suara dari Partai Republik untuk RUU ini. Saya pikir akan ada banyak Demokrat yang akan memilih,” ujar McCarthy.

Baca juga: Sentilan JK Sasar Utang Pemerintah yang Menggunung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com