Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Isyaratkan Naikkan Suku Bunga Lagi

Kompas.com - 17/06/2023, 14:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan kembali akan menaikkan suku bunga.

Pernyataan tersebut baru berselang beberapa saat dari niatan mereka untuk menghentikan kenaikan suku bunga yang agresif.

Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan, kenaikan suku bunga tambahan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target 2 persen.

“Kami melihat tingkat kebijakan memiliki beberapa efek pada bagian ekonomi. Pasar tenaga kerja masih kuat, tetapi inflasi inti tidak bergerak dan itu mungkin membutuhkan lebih banyak pengetatan untuk mencoba menurunkannya,” kata Waller, dilansir dari CNN, Sabtu (17/6/2023).

Baca juga: Jeda, The Fed Tahan Kenaikan Suku Bunga Acuan

Ringkasan Proyeksi Ekonomi terbaru The Fed menunjukkan, sebagian besar pejabat memperkirakan suku bunga pinjaman acuan bank akan mencapai kisaran 5,63-5,87 persen pada tahun 2023.

Ini menunjukkan kemungkinan akan ada dua kenaikan suku bunga seperempat poin lagi tahun ini.

Pejabat telah menyatakan keprihatinan atas inflasi yang belum berada di jalur tertentu menjadi 2 persen.

Rangkaian proyeksi terbaru The Fed menunjukkan, sebagian besar pejabat mengharapkan indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi atau ukuran inflasi pilihan bank sentral melayang sedikit di atas target 2 persen pada tahun 2024.

Baca juga: The Fed Pertahankan Suku Bunga, tapi Ada Potensi Kenaikan Dua Kali di Tahun Ini

Adapun, keputusan The Fed untuk memulai kembali menaikkan suku bunga tergantung pada data yang ditunjukkan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Namun, beberapa tanda menunjukkan disinflasi di masa depan.

Lebih lanjut, Waller juga mengatakan strategi suku bunga The Fed harus tetap tegas karena inflasi masih jauh di atas target bank sentral, bahkan jika masih ada tekanan di sektor perbankan.

Ia menegaskan, The Fed sudah memiliki alat untuk mengatasi ketidakstabilan keuangan.

“Izinkan saya menyatakan dengan tegas, tugas The Fed adalah menggunakan kebijakan moneter untuk mencapai mandat gandanya, dan saat ini itu berarti menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi. Adalah tugas pemimpin bank untuk menghadapi risiko suku bunga dan hampir semua pemimpin bank telah melakukan hal itu,” tandas Waller.

Baca juga: LPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com