Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Alih Peserta BPJS Kesehatan yang Iurannya Dibayar Pemda

Kompas.com - 08/07/2023, 14:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Cara Peralihan Kepesertaan dari Mandiri/PBPU ke PBI

Supaya kasus di atas tidak terjadi kembali kepada masyarakat lainnya, Ardi mengimbau agar segera melakukan peralihan kepesertaan.

Seperti pasien ibu baru melahirkan tersebut yang awalnya merupakan peserta mandiri segmen pekerja bukan penerima upah atau PBPU beralih menjadi penerima bantuan iuran (PBI) dari pemerintah baik pusat maupun daerah.

Caranya, kata Ardi, bagi peserta PBPU atau mandiri yang hendak beralih segmen menjadi PBI JK dapat menyampaikan usulan ke Dinas Sosial. Mengenai prosedur, persyaratan, dan mekanismenya dilakukan oleh Dinas Sosial kemudian data PBI JK tersebut ditetapkan oleh Menteri Sosial.

Baca juga: BPJS Kesehatan: Semua Peserta JKN Berhak Memperoleh Pelayanan Kesehatan Tanpa Diskriminasi

Sedangkan pendaftaran peserta PBPU dan BP dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah daerah (PBI Pemda), dapat dilakukan melalui penyampaian usulan kepada Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan/atau pejabat yang ditunjuk oleh pemerintah daerah.

"BPJS Kesehatan juga memiliki program Donasi JKN. Lewat program tersebut, harapan kami masyarakat yang belum memperoleh perlindungan jaminan sosial kesehatan bisa segera terdaftar menjadi peserta JKN, dan yang sudah menjadi peserta JKN namun menunggak karena kesulitan finansial, bisa didaftarkan atau dilunasi tunggakannya oleh donatur," kata Ardi kepada Kompas.com, Sabtu (8/7/2023).

Begitu pula dengan bayinya baru lahir dapat langsung didaftarkan oleh keluarganya dengan status kepesertaan langsung aktif.

Dengan syarat melampirkan Kartu JKN-KIS Ibu Kandung (asli), surat keterangan lahir dari dokter atau bidan puskesmas/klinik/rumah sakit (asli atau fotocopy), Kartu Keluarga orang tua (asli atau fotocopy).

Baca juga: Viral Pengobatan Ida Dayak, BPJS Kesehatan Pastikan Tanggung Biaya Pasien Patah Tulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Kamis 30 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Kamis 30 Mei 2024

Spend Smart
Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Whats New
Apa Kepanjangan Tapera?

Apa Kepanjangan Tapera?

Whats New
IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

Whats New
Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Whats New
Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

Whats New
Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Whats New
Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Whats New
IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Whats New
Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Whats New
Proses 'Refund' Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Proses "Refund" Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Whats New
Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com