Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Naik berkat Adanya Ekspektasi Jeda Suku Bunga AS

Kompas.com - 19/07/2023, 09:29 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen ke level tertinggi lebih dari satu bulan pada akhir perdagangan Selasa (18/7/2023) waktu setempat atau Rabu pagi WIB.

Kenaikan harga emas didukung menguatnya ekspektasi pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan segera melakukan jeda kenaikan suku bunga.

Mengutip CNBC, harga emas berjangka divisi Comex New York Exchange melonjak 1,25 persen atau 24,40 dollar AS ke level 1.980,8 dollar AS per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi sesi di 1.988,30 dollar AS per ons, level yang belum tersentuh sejak mencapai 2.000 dollar AS per ons pada akhir Mei 2023.

Baca juga: 5 Tips Memulai Investasi Emas

Data ekonomi AS terbaru menunjukkan pertumbuhan yang lebih lemah dari perkiraan. Penjualan ritel AS pada Juni 2023 hanya naik 0,2 persen, laju kenaikan yang lebih lambat dibandingkan Mei dan April 2023.

Sementara itu, data inflasi AS pada Juni 2023 juga turun ke level 3 persen (year on year/yoy), yang sekaligus menjadi laju inflasi terendah sejak Maret 2021.

Kondisi ekonomi AS yang menunjukkan pelemahan itu membuat pelaku pasar memproyeksi The Fed hanya akan satu kali lagi menaikkan suku bunga pada Juli 2023 sebesar 25 bais poin.

Di sisi lain, kenaikan tajam harga emas juga didukung jatuhnya imbal hasil obligasi global, sehingga mendorong investor mencari tempat berlindung potensial yang lebih baik, seperti "logam kuning".

Baca juga: Cara Investasi Emas di Pegadaian dan Untung Ruginya

"Emas dapat bergerak menuju level 2.000 dollar AS jika data ekonomi ke depan bisa mendorong The Fed untuk jeda, setelah kenaikan suku bunga satu kali lagi di Juli ini," kata Jim Wyckoff, Analis Pasar Senior di Kitco.

Emas memang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi, namun emas juga sangat sensitif terhadap kebijakan suku bunga.

Sebab, saat suku bunga naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Namun sebaliknya, ketika suku bunga melemah maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Baca juga: Investasi Emas Fisik Vs Emas Digital, Pilih Mana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementan Buka Lowongan Kerja Jadi Pengawas Proyek, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kementan Buka Lowongan Kerja Jadi Pengawas Proyek, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Manual ke Matic, Bank Saqu Giatkan Kebiasaan Menabung melalui Fitur 'Tabungmatic' Pertama di Indonesia

Manual ke Matic, Bank Saqu Giatkan Kebiasaan Menabung melalui Fitur "Tabungmatic" Pertama di Indonesia

Whats New
Bank Saqu Ajak Nasabah Menabung dari Kembalian Transaksi QRIS

Bank Saqu Ajak Nasabah Menabung dari Kembalian Transaksi QRIS

Whats New
MedcoEnergi Tebar Dividen Rp 1,13 Triliun dari Laba 2023

MedcoEnergi Tebar Dividen Rp 1,13 Triliun dari Laba 2023

Whats New
Tarif Promo Berakhir, Ini Tarif Baru LRT Jabodebek Mulai 1 Juni 2024

Tarif Promo Berakhir, Ini Tarif Baru LRT Jabodebek Mulai 1 Juni 2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 31 Mei 2024, Harga Ikan Kembung dan Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 31 Mei 2024, Harga Ikan Kembung dan Ikan Tongkol Naik

Whats New
Ricuh soal Tapera, Wapres Ma'ruf Sebut Karena Kurang Sosialisasi

Ricuh soal Tapera, Wapres Ma'ruf Sebut Karena Kurang Sosialisasi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Apakah Program Tapera Menguntungkan bagi Bisnis Properti?

Apakah Program Tapera Menguntungkan bagi Bisnis Properti?

Whats New
Emiten Keamanan Siber ITSEC Asia Cetak Pendapatan Rp 208,76 Miliar Sepanjang 2023

Emiten Keamanan Siber ITSEC Asia Cetak Pendapatan Rp 208,76 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal Pagi Ini

MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal Pagi Ini

Whats New
Wall Street Jatuh, Terseret Saham Salesforce yang Anjlok 19,7 Persen

Wall Street Jatuh, Terseret Saham Salesforce yang Anjlok 19,7 Persen

Whats New
Tak Perlu Tapera, Pekerja Bisa Dapat Pembiayaan Rumah dari BPJS Ketenagakerjaan

Tak Perlu Tapera, Pekerja Bisa Dapat Pembiayaan Rumah dari BPJS Ketenagakerjaan

Whats New
Saat Wakil Presiden Meresmikan Gedung Landmark BSI Aceh

Saat Wakil Presiden Meresmikan Gedung Landmark BSI Aceh

Whats New
Perusahaan Gas Negara Bakal Tebar Dividen Rp 3,61 Triliun

Perusahaan Gas Negara Bakal Tebar Dividen Rp 3,61 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com