Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bakal Perbanyak Rekrutmen ASN Ahli Digital dan Ilmuwan Data

Kompas.com - 03/08/2023, 18:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kedepannya, pemerintah akan banyak mencari calon Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki talenta digital.

"Beberapa catatan, tentu ke depan kita perlu merekrut ASN-ASN yang mempunyai kemampuan di bidang talenta digital, data scientist, dan juga tentunya ASN-ASN yang siap masuk dalam era digitalisasi," ujar Airlangga ketika memberikan keterangan pers dalam Rapat Koordinasi Pengadaan ASN Tahun 2023, di Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Alasannya, pemerintah ingin membawa ASN Indonesia untuk naik level kelas dunia.

"Tentu kita perlu melakukan transformasi baik struktural, kultural, maupun digital. Dengan ASN yang mampu beradopsi dan birokrat yang siap bersaing di kelas dunia, kita sedang mempersiapkan diri masuk menuju Indonesia makmur dan sejahtera di visi 2045," lanjut Airlangga.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Perbedaan Tugas Belajar dan Izin Belajar untuk ASN

Ditambah lagi, Pemerintah Indonesia telah mendaftarkan diri ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Lantaran pendapatan RI sekarang ini mencapai 4.000 dollar AS per kapita.

"Saya ingatkan kepada seluruh ASN bahwa Indonesia sudah mendaftar menjadi anggota OECD dan ini negara pertama dari Asia Tenggara yang masuk OECD. Negara Asia yang masuk OECD ada dua Korea dan Jepang," ucap Airlangga.

"Tentunya ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mengikuti roadmap pendapatan per kapita sekarang yang 4.750 dollar AS bisa sejajar dengan OECD yang income per kapitanya 11.000 dollar AS. Banyak standar yang harus ditingkatkan, tentunya ASN harus siap untuk itu," sambung dia.

Baca juga: Cuti Bersama, Ini Perbedaan ASN dengan Pekerja Swasta

Selain itu, mantan Menteri Perindustrian ini menyebutkan, pada tahun ini, formasi calon ASN yang telah ditetapkan sebanyak 570.000 lebih dari proyeksi kebutuhan 1.030.000.

"Ini adalah pengadaan calon ASN tahun 2023 yang direncanakan kebutuhannya seluruhnya dengan apa yang tadi disampaikan oleh Pak Menpan sebanyak 1.030.751 dan telah ditetapkan 572.496, ini adalah formasi pusat maupun di daerah. Prioritasnya ini di sektor guru dan tenaga kesehatan yang selama ini menjadi persoalan di THK II. Dengan demikian, ini menjadi solusi dan terobosan," pungkasnya.

Baca juga: Rekrutmen CPNS 2023 Dibuka September, Simak Formasi yang Dibutuhkan

CPNS dan PPPK

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas mengatakan, pada tahun ini akan dibuka seleksi calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Seleksi tersebut termasuk mencari talenta digital.

"Pada yang sama kita menyiapkan formasi freshgraduate untuk talenta digital. Karena seiring arahan bapak presiden, digitalisasi ini banyak membutuhkan talenta-talenta khusus yang terkait dengan ini (digital). Karenanya tahun ini ada rekrutmen PNS untuk talenta digital khusus freshgraduate," kata Anas.

Sebelumnya Anas mengatakan, seleksi CPNS 2023 akan dibuka pada September mendatang. Menurutnya, pembukaan seleksi akan dilakukan setelah formasi untuk CPNS ditetapkan secara resmi.

"(Dibuka) September 2023 ini mulai kan kita tetapkan dulu formasinya. Sudah kami usulkan ke Kementerian Keuangan. Saya sudah sampaikan ke kementerian dan lembaga juga," ujar Anas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Dirinya pun sudah melaporkan soal seleksi CPNS 2023 kepada Presiden Joko Widodo. Anas menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menghitung kepastian formasi untuk lowongan CPNS tersebut.

Baca juga: Penghapusan Tenaga Honorer, Menpan-RB: Semua Skema Sedang Disimulasikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com