Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Faisal Basri Bantah Jokowi soal Hilirisasi | BUMN: Berani Pinjam Harus Berani Lunasi

Kompas.com - 13/08/2023, 07:14 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1, Bantah Jokowi, Faisal Basri Sodorkan Data Hitungan Hilirisasi yang Dinilai Untungkan China

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kebijakan hilirisasi nikel yang dinilai menguntungkan Indonesia.

Pernyataan Jokowi itu menanggapi tudingan Faisal bahwa kebijakan hilirisasi justru menguntungkan China.

Menurut Jokowi, kebijakan hilirisasi industri justru meningkatkan nilai ekspor sumber daya alam Indonesia, seperti nikel yang melonjak menjadi Rp 510 triliun setelah pemerintah menyetop ekspor bijih nikel.

Lewat nilai ekspor yang besar itu, pemerintah akan mendapat pemasukan yang besar dari sisi pajak, royalti, bea ekspor, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Lalu bagaimana hitungan Faisal Basri? Simak di sini

2. Soal Penghapusan Kredit Macet UMKM, BUMN: Berani Pinjam Harus Berani Lunasi

Pemerintah berencana untuk menghapus tagihan kredit macet bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menanggapi hal tersebut, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan, pihaknya terus mendukung upaya pembiayaan usaha UMKM dan perluasan pemasarannya. Loto mengatakan, pemerintah tentu akan menyiapkan peraturan yang terbaik bagi kelangsungan usaha UMKM.

Karenanya, ia berharap para pelaku UMKM dapat berkomitmen membangun reputasi yang baik.

"Jadi selalu, kalau berani minjam harus berani untuk mencicil atau mengembalikan baik komponen bunga atau pun pokoknya, dari dia (UMKM) kecil harus membangun reputasi diri," kata Loto di Gedung Sarinah, Jakarta, Sabtu (12/8/2023).

Selengkapnya baca di sini

3. Gubernur NTT: Pertanian Itu Profesi Purba, jika Menanamnya Masih Pakai Kayu, Tidak Akan Bisa Maju

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk bisa menyalurkan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan pupuk untuk menggenjot produktivitas pangan, khususnya pertanian.

Viktor menjelaskan, untuk menggenjot produktivitas pertanian suatu daerah harus didukung oleh pengetahuan dari petani dan kemajuan peralatannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com