Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Akan Setop Ekspor, Harga Gula Dunia Berpotensi Melonjak

Kompas.com - 24/08/2023, 17:35 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - India diperkirakan akan melarang ekspor gula mulai Oktober 2023. Hal ini menjadi yang pertama kali dilakukan selama 7 tahun terakhir. Curah hujan ditengarai menjadi salah satu faktor yang membuat hasil panen tebu berkurang.

Absennya India dari pasar dunia kemungkinan besar akan meningkatkan harga-harga acuan di New York dan London. Padahal, harga gula saat ini sudah ada pada kisaran tertinggi dalam beberapa waktu terakhir.

Salah satu sumber pemerintah India menyebut, hal ini tentu saja memicu kekhawatiran akan inflasi lebih lanjut di pasar pangan global.

Baca juga: Bapanas Ajak Stakeholder Gula Nasional Lindungi Petani Tebu

"Fokus utama kamu adalah memenuhi kebutuhan gula lokal dan memproduksi etanol dari kelebihan tebu," kata dia dikutip dari CNBC, Kamis (24/8/2023).

Ia mengatakan, pada musim panen mendatang, India disebut tidak memiliki cukup gula untuk kuota ekspor.

Sebagai gambaran, India hanya mengizinkan pabrik gula mengekspor 6,1 juta ton pada musim berjalan sampai akhir September 2023. Musim lalu, India mengekspor sekitar 11,1 juta ton gula.

Baca juga: Harga Beras dan Gula di Jakarta Naik, Ayam dan Telur Turun

Pada 2016, India sempat mengenakan pajak 20 persen pada ekspor gula untuk membatasi penjualan luar negeri.

Harga gula di India melonjak dan menjadi yang tertinggi dalam dua tahun belakangan.

Tingginya inflasi pangan di India menciptakan kekhawatiran. Kenaikan harga gula juga disebut menutup peluang India untuk ekspor.

Sebagai informasi, inflasi ritel India melonjak ke level tertinggi dalam 15 bulan terakhir, yakni 7,44 persen pada Juli.

Baca juga: Pengusaha Khawatir El Nino Bikin Harga Gula Dunia Meroket

Pada periode yang sama inflasi makanan tumbuh menjadi 11,5 persen, tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

"Kami telah mengizinkan pabrik untuk ekspor gula dalam jumlah besar dua tahun terakhir. Namun, kami juga harus memastikan pasokan yang cukup dan harga yang stabil," tandas sumber pemerintah tersebut.

Baca juga: Harga Gula Konsumsi Resmi Naik Jadi Rp 14.500 Per Kilogram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com