Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 18 Persen, Realisasi Investasi Per September 2023 Tembus Rp 1.053 Triliun

Kompas.com - 20/10/2023, 11:07 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi investasi hingga akhir kuartal III-2023 tercatat meningkat signifikan. Kenaikan ini terjadi baik dari sisi penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, total realisasi investasi mencapai Rp 1.053,1 triliun pada dari awal tahun hingga September 2023. Nilai tersebut meningkat 18 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Realisasi itu telah mencapai 95,7 persen dari target yang ditetapkan dalam rencana strategis Kementerian Investasi sebesar Rp 1.099,8 triliun. Namun demikian, nilai investasi sebesar Rp 1.053,1 triliun baru mencapai 75,2 persen dari target yang dipasang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni sebesar Rp 1.400 triliun.

Baca juga: BKPM Ungkap Sederet Alasan RI Masih Jadi Negara Favorit Tujuan Investasi

"Target kita tahun ini Rp 1.400 triliun, Alhamdulillah sudah tercapai Rp 1.053,1 triliun," ujar Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan III-2023, Jumat (20/10/2023).

Secara lebih rinci, realisasi investasi di Indonesia dibentuk oleh PMA sebesar Rp 559,6 triliun tumbuh 16,7 persen secara tahunan dan PMDN sebesar Rp 493,5 triliun tumbuh 19,5 persen secara tahunan.

Bahlil mengatakan, saat ini Indonesia sudah memasuki periode "tahun politik". Pada periode ini biasanya investor memiliki kecenderungan untuk lebih berhati-hati dan mengambil sikap "wait and see".

Akan tetapi, fenomena itu dinilai belum berdampak signifikan terhadap iklim investasi Tanah Air. Hal itu terefleksikan dari realisasi investasi asing yang masih tumbuh pesat.

"Ini mungkin dalam sejarah bangsa kita, sekalipun kita masuk dalam tahun politik tapi global menaruh perhatian dan kepercayaan luar biasa ditandai dengan realisasi investasi ini," ucapnya.

Baca juga: Bantah Jusuf Kalla, Erick Thohir Tegaskan RI Tak Hanya Terima Investasi dari China Saja

Menurut dia, masih terjaganya pertumbuhan realisasi investasi nasional tidak terlepas dari stabilitas perekonomian dalam negeri. Hal ini menjadi sentimen positif bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Lebih lanjut Bahlil bilang, investasi yang telah ditanamkan pada periode Januari hingga September telah menyerap 1,36 juta tenaga kerja. Kementerian Investasi disebut terus mendorong investor terkait industri padat karya untuk meningkatkan serapan tenaga kerja.

"Kita minta untuk ada padat karya dan ada yang berbasis teknologi tingkat tinggi, yang padat kayra kita minta untuk merekrut lapangan pekerjaan dibandingkan tahun kemarin," tuturnya.

Baca juga: Investor Swasta China Lirik Investasi di IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com