Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Pendapatan yang Harus Dianggarkan Saat Memulai Investasi?

Kompas.com - 20/10/2023, 08:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pekerja perlu memikirkan rencana untuk menghadapi masa tua dan pensiun. Hal tersebut dapat disiapkan mulai dari memikirkan investasi yang akan dilakukan.

Sayangnya, pengaturan pengeluaran akan bertambah sulit ketika berhadapan dengan kebutuhan yang tidak mendesak, misalnya persiapan masa pensiun.

Soal berapa banyak pendapatan yang harus disisihkan untuk memulai investasi jadi hal penting untuk dipikirkan.

Perencana keuangan dan presiden Bone Fide Wealth Douglas Boneparth mengatakan, besaran jumlah untuk memulai investasi dapat dimulai dengan 10 persen dari pendapatan.

“Anda menganggap 10 persen dari gaji kotor sebagai aturan praktis yang baik,” kata dia dikutip dari CNBC, Jumat (19/10/2023).

Baca juga: Nasihat BEI untuk Investor Ritel Sebelum Memulai Investasi di Pasar Modal

Ia menambahkan, bagi orang yang berpenghasilan 50.000 dollar AS per tahun dapat mengalokasikan sebanyak 5.000 dollar AS.

"Jelas lebih banyak lebih baik," imbuh dia.

Awal yang lebih baik dapat tercipta ketika seseorang dapat mengumpulkan 20-30 persen dari pendapatan untuk investasi.

"Lebih dari itu, mereka adalah para penabung super dan investor super kami," kata dia.

Baca juga: Serba-serbi Memulai Investasi Saham untuk Pemula, Mulai dari Persiapan hingga Eksekusi

 


Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya menyiapkan dana darurat. Hal tersebut akan melindungi pekerja dari pengeluaran tak terduga.

“Apa gunanya menginvestasikan uang Anda jika Anda harus menjual investasi tersebut karena ada sesuatu yang muncul? Itu sebabnya cadangan uang tunai lebih penting,” kata Douglas.

Namun begitu, yang tak kalah penting adalah menemukan keseimbangan antara kenyamanan dan biaya gaya hidup serta kemampuan untuk menabung atau berinvestasi secara konsisten.

Pasalnya, bagi sebagian penabung mencari ruang dalam anggaran untuk berinvestasi jangka panjang bisa berarti melewatkan kenyamanan jangka pendek.

Ia menekankan, ketika pekerja berinvestasi sejak dini dan mengalokasikan jumlah yang relatif kecil sekarang, hal itu akan membuahkan hasil di kemudian hari.

Baca juga: 5 Tips Memulai Investasi Emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com