Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Konflik Hamas-Israel, Airlangga Optimistis Investasi ke Indonesia Tak Terganggu

Kompas.com - 11/10/2023, 16:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu geopolitik antara Rusia dan Ukraina sempat memicu ketidakpastian global. Saat ini ketidakpastian itu masih tetap membayangi akibat pecahnya konflik antara Israel dan kelompok Hamas.

Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto optimistis kondisi ini tidak akan menyurutkan investor untuk menanamkan investasi di Indonesia.

Sebab menurut dia, Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yang kondisi ekonominya cenderung stabil selama 20 tahun terakhir. Hal ini tentu akan menjadi nilai tambah di mata investor ketika kondisi global diliputi ketidakpastian.

"Indonesia kan salah satu regional ASEAN yang 20 tahun terakhir stabil. Jadi walaupun Ukraina dan yang lain, Indonesia optimis karena stability terus bergeser episentrumnya ke Indo-Pasifik atau ke ASEAN," ujarnya di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Kurs Rupiah Tembus Rp 15.700 Berdampak ke Inflasi? Ini Kata Airlangga

Meski demikian, Indonesia harus tetap bersiap mengantisipasi kondisi global ke depannya agar tidak terlalu berdampak ke stabilitas nasional.

Lantaran ketidakpastian global tidak hanya berasal dari konflik antarnegara tetapi juga bisa berupa krisis pangan hingga pelarangan ekspor yang bisa diberlakukan negara lain sewaktu-waktu.

Misalnya seperti ketika India yang merupakan negara eksportir beras terbesar di dunia, melarang ekspor beras. Kebijakan ini tentu berpotensi menyebabkan krisis pangan di beberapa negara.

"Kita harus terus menavigasi jalan ke depan di dalam it's in problem geopolitics uncertainty. Setelah perang di Eropa antara Rusia-Ukraina, baru saja kita dengar di Israel dan Hamas. Kemudian kita mendapatkan juga krisis pangan, di mana India melarang ekspor beras," ucapnya.

Baca juga: BUMN Tak Ikut Pasok Senjata ke Negara Konflik

Sebagai informasi, pada tahun ini pemerintah menargetkan investasi masuk ke Indonesia sebanyak Rp 1.400 triliun.

Adapun realisasi investasi pada semester I 2023 (periode Januari-Juni) mencapai Rp 678,7 triliun atau tumbuh 16,1 persen secara tahunannya (year on year/yoy).

Pada semester I 2023, realisasi investasi luar Pulau Jawa masih tertinggi sebesar 52,3 persen, dan Jawa 47,7 persen. Adapun sektor yang paling diminati oleh investor untuk berinvestasi adalah industri logam dasar.

Baca juga: Awal Oktober 2023, Modal Asing Rp 2,50 Triliun Cabut dari Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com