Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Kompas.com - 25/04/2024, 09:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia turun tipis pada akhir perdagangan Rabu (24/4/2024) waktu setempat atau Kamis (25/4/2024) pagi, seiring meredanya konflik geopolitik yang terjadi di Timur Tengah antara Iran dan Israel.

Di sisi laininvestor juga tengah menunggu data penting ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai waktu penurunan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Mengutip Business Times, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen ke level 2.320,19 dollar AS per ons, setelah pada perdagangan dua hari sebelumnya turun 2,6 persen ke titik terendah sejak 5 April 2024.

Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange terpantau turun 0,4 persen ke level 2.333,80 dollar AS per ons.

Baca juga: Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Pelemahan ini berbalik dari tren penguatan sebelumnya. Reli emas yang terjadi sepanjang Maret-April mendorong harga naik hampir 400 dollar AS ke level tertinggi sepanjang masa di level 2.431.29 yang dicapai pada 12 April 2024.

Kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas di Timur Tengah mereda setelah Iran mengatakan tidak memiliki rencana untuk membalas menyusul serangan drone Israel.

Sementara itu, pernyataan terbaru dari pejabat The Fed mengisyaratkan tidak adanya urgensi untuk menurunkan suku bunga. Pelaku pasar sekarang memperkirakan penurunan suku bunga pertama The Fed kemungkinan besar terjadi pada September 2024.

Kebijakan suku bunga The Fed memang sangat memengaruhi pergerakan harga emas dunia.

Baca juga: Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

 


Ketika suku bunga tinggi atau bahkan naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga rendah atau bahkan menurun, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor. Adapun pasar saat ini sedang menanti data ekonomi terbaru AS yaitu pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) dan pertumbuhan ekonomi yang akan rilis pada pekan.

Data tersebut akan memberikan gambaran laju inflasi AS, sehingga mempengaruhi keputusan The Fed untuk kapan memulai pemangkasan suku bunga.

"Pasar juga memantau dengan cermat sinyal dari AS, di mana data inflasi dan pernyataan dari The Fed menunjukkan bahwa suku bunga mungkin tidak diturunkan pada bulan Juni," kata CEO broker Eropa Mind Money, Julia Khandoshko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com