Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Nugroho SBM
Dosen Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

IHSG Menguat Saat Pemilu, Apa Artinya?

Kompas.com - 14/11/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMILIHAN umum (Pemilu) yang merupakan peristiwa politik rutin lima tahun sekali sering diangap menjadi faktor penyebab kerentanan di sektor keuangan.

Pada saat kampanye sampai terpilihnya presiden-wakil presiden, gubernur dan wakilnya, bupati maupun wali kota dan wakilnya, serta anggota DPR, DPD, dan DPRD biasanya sektor keuangan akan mengalami goncangan sementara.

Dua indikator sektor keuangan yang sering dipakai adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Biasanya saat masa Pemilu (dari kampanye, saat pencoblosan, dan sampai penetapan pemenang Pemilu) kedua indikator tersebut akan melemah.

Namun data menunjukkan bahwa IHSG justru mengalami kenaikan saat Pemilu. Berdasarkan catatan pada Pemilu 2004, IHSG naik 17,70 persen. Kemudian Pemilu 2009, kenaikan IHSG cukup tinggi, yaitu 53,70 persen.

Demikian pula pada Pemilu 2014, IHSG naik 17,60 persen. Kenaikan terkecil terjadi pada Pemilu 2019, ketika IHSG hanya naik 4,60 persen (rri.co.id, 15/9/2023).

Lalu, apa artinya?

Pertama, ketika Pemilu, maka akan ada uang yang mengalir ke masyarakat, baik dari penyelenggaraan Pemilu oleh Pemerintah maupun dari dana kampanye tiap-tiap calon.

Pendapatan masyarakat akan meningkat. Peningkatan pendapatan ini sebagian akan dibelikan saham.

Jika jumlah atau stok saham tetap, tetapi permintaannya meningkat, maka harga saham akan naik. Ketika banyak saham yang permintaannya naik, maka IHSG akan naik.

Kedua, masyarakat Indonesia sudah semakin dewasa dalam berpolitik. Artinya dinamika yang terjadi saat Pemilu dianggap hal biasa dalam demokrasi sehingga tidak perlu disikapi dengan panik berlebihan.

Misalnya, dengan menukar rupiah dengan dollar AS atau melarikan simpanan dollar AS sementara ke luar negeri yang akan menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah.

Atau juga menjual saham dan menukarnya dengan bentuk kekayaan lain yang menyebabkan IHSG melemah.

Semoga sikap seperti ini juga yang menjadi sikap sebagian besar masyarakat Indonesia menghadapi Pemilu 2024 yang prosesnya sudah mulai.

Kepanikan berlebihan justru akan merugikan diri sendiri dan juga stabilitas sistem keuangan yang pada akhirnya akan menimbulkan guncangan pada perekonomian secara keseluruhan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com